Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai sebesar US$ 700 dari rumah dinas Panitera Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara, Syamsir Yusfan, Sabtu malam (11/7). Syamsir merupakan tersangka dugaan suap yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan KPK, Kamis lalu (9/7).
“Dari lokasi disita sejumlah uang sekitar US$ 700,” kata Kepala Bagian Humas dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha seperti dilansir dari detikcom.
Selain menggeledah rumah dinas panitera, penyidik KPK juga menyatroni Kantor PTUN Medan dan rumah dinas Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro yang juga dibekuk dalam operasi tangkap tangan. Tak hanya itu, KPK juga menggeledah Kantor Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yang digeledah lantai 2 dan lantai 10. Itu informasi yang saya dapat,” kata Kepala Sub Bagian Humas Pemerintah Provinsi Sumut Harvina Zuhra ketika dihubungi CNN Indonesia, Ahad.
Lantai 10 diketahui merupakan letak Ruang Kerja Gubernur Gatot, sedangkan Lantai 2 merupakan tempat beraktivitas Biro Keuangan Pemprov Sumut. Dari penggeledahan yang berlangsung pukul 22.45 WIB itu, penyidik KPK terlihat membawa tiga koper berisi dokumen saat meninggalkan lokasi.
Menurut Harvina, Gubernur Gatot tidak ada di lokasi kejadian saat penggeledahan berlangsung. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempersilakan KPK mengusut kasus dugaan suap kasus sengketa dana bantuan sosial (bansos).
Diberitakan sebelumnya, KPK menangkap tiga orang hakim PTUN Medan, seorang panitera, dan seorang pengacara, terkait kasus suap gugatan sengketa korupsi dana bansos di Pemerintah Provinsi Sumut. KPK menduga pengacara M Yagari Bhastara (MYB) sebagai pemberi suap, sedangkan Hakim Ketua PTUN Tripeni Irianto, hakim Amir Fauzi, dan hakim Dermawan Ginting, serta panitera Syamsir Yusfan sebagai penerima suap.
Dari operasi tangkap tangan, mulanya penyidik menemukan duit US$ 5 ribu di ruang kerja Hakim Tripeni. Selanjutnya, ketika diperiksa oleh tim penyidik, Tripeni mengaku masih ada duit lainnya di ruangan tersebut. Setelah digeledah, penyidik pun menemukan duit US$10 ribu dan Sin$ 5 ribu.
(rdk)