Jakarta, CNN Indonesia -- Kecelakaan lalu lintas saat mudik terus terjadi. Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) FX Nurcahyo menilai faktor utama dari kecelakaan lalu lintas saat mudik adalah lelahnya pengemudi.
Normalnya, ujar Nurcahyo, manusia akan akan lelah dan mengantuk setelah 16 jam terjaga. Ia pun menyamakan dengan banyaknya pemudik jalur darat yang memilih untuk jalan malam atau subuh.
"
Performance turun. Setelah 18 jam tidak tidur, setara dengan dua gelas bir. Sama saja dengan orang mabuk yang menyetir," ujar Nurcahyo, Kamis (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, ada beberapa saran yang diberikan Nurcahyo bagi para pemudik jalur darat. Salah satunya adalah beristirahat apabila sudah berada di jalan lebih dari 16 jam.
Selain itu, Nurcahyo juga menyarankan untuk mengganti sopir apabila memang ada.
"Kalau perusahaan bis biasanya ngejar setoran. Sopir suruh bolak balik Jakarta. Kurang tidur resikonya sangat tinggi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Posko Harian Kementerian Perbuhungan (Kemenhub) Yudhi Sari mengatakan, jumlah angka kecelakaan lalu lintas periode 2014 terjadi sebanyak 965, sedangkan pada 2015 menurun menjadi 251 kecelakaan. Angka tersebut menurun sekitar 74 persen.
Untuk korban meninggal dunia menurun, pada 2014 angkanya sebesar 214, sedangkan di 2015 menjadi 168. Angka tersebut menurun menjadi 79 persen.
Data korban luka berat tahun 2014 jumlahnya 314, sedangkan di tahun 2015 menurun menjadi 105. Angka menurun sekitar 67 persen. Untuk luka ringan periode 2014 angkanya 1,187, sedangkan di 2015 ini menurun menjadi 337. Persentasenya menurun menjadi 72 persen.
(hel)