Pembunuh Wartawati di Depok Berkomplot, Satu Masih Buron

Joko Panji Sasongko, Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2015 09:30 WIB
Dua pelaku ditangkap dini hari tadi di Depok dan diinterogasi di Polres Kota Depok. Korban mereka, Nur Baety Rofiq, tewas dengan sejumlah luka tusukan di tubuh.
Ilustrasi pembunuhan. (Thinkstock/Ivan Bliznetsov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Depok Komisaris Besar Dwiyono menyatakan masih ada satu orang lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Nur Baety Rofiq di rumahnya, Perumahan Gaperi, Bojonggede, Depok, Jawa Barat. (Baca: Polisi Tangkap Dua Pembunuh Wartawati Nur Baety)

“Dua pelaku ditangkap dini hari tadi di Depok, satu lainnya masih diburu,” kata Dwiyono kepada CNN Indonesia, Senin (20/7). Dua pelaku yang ditangkap itu berinisial A dan S. Mereka kini diinterogasi di Polres Kota Depok.

Menurut Dwiyono, para pelaku berkomplot untuk merampok Nur Baety, wartawati lepas berusia 44 tahun yang merupakan mantan redaktur pelaksana di portal berita online akarpadinews.com. Mereka mengambil barang berharga yang juga perlengkapan jurnalistik korban seperti laptop, kamera DSLR, dan ponsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Para pelaku memang berniat merampok,” ujar Dwiyono.

Motif perampokan sebelumnya juga dikemukakan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Mukti, melihat adanya barang-barang yang hilang dari rumah Nur Baety, dan kondisi rumah korban yang berantakan.

Nur Baety Rofiq tewas dengan tangan terikat tali dan sejumlah luka tusukan di tubuhnya di kediamannya, Blok NC 6 Perumahan Gaperi, Bojonggede, Sabtu (18/7). Jasad Baety pertama kali ditemukan oleh keluarganya yang datang berkunjung.

Keluarga memang sudah menaruh curiga lantaran beberapa hari menjelang lebaran, Baety tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaanya. Hal itu tak seperti biasanya di mana Baety kerap memberi kabar kepada keluarga.

Kepolisian Resor Kota Depok yang menangani kasusnya menduga Baety telah tewas lebih dari lima hari sebelum ditemukan, sebab hasil visum sementara menunjukkan kondisi jasad Baety sudah membiru. Visum juga menunjukkan kematian Baety akibat tusukan-tusukan benda tajam yang membuatnya mengalami pendarahan.

Lisa, teman korban semasa berkuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Jakarta, sempat menganggap Baety bukan menjadi korban perampokan, sebab perhiasan-perhiasan dan barang berharga Baety tak ikut hilang. Barang yang hilang adalah kamera, laptop, dan ponsel yang diyakini Lisa berisi data investigasi berita yang sedang digarap Baety.

Lisa mengatakan Baety saat ini sedang intens menginvestigasi kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (18). Hal tersebut diketahui Lisa dari perbincangannya dengan Baety melalui pesan singkat sebelum Baety tewas.

Sebelum dua pelaku ditangkap dini hari tadi, Polres Depok telah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang mengenal Baety maupun tinggal di sekitar rumah korban. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER