Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Badrodin Haiti berpendapat bahwa ledakan yang terjadi di ITC Depok kemungkinan mengarah menjadi suatu aksi teror.
"Betul itu, ada rangkaiannya ada bahan kimia, yang tentu bisa mengarah menjadi suatu aksi teror. Tapi kekuatannya dalam pembuatan rangkaiannya belum sempurna," ujar Badrodin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (25/2).
Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui kelompok mana yang diduga melakukan aksi tersebut. Pihaknya saat ini tengah dalam proses penyelidikan berdasarkan alat bukti yang ditemukan dan keterangan para saksi. "Belum, nanti akan ketahuan," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya, itu, Badrodin menyebutkan, kepolisian juga akan melihat dari hasil rekaman camera closed circuit television (CCTV) yang dipasang di sekitar tempat kejadian.
"Ya tentu kita harus melakukan lidik. Tidak hanya dari CCTV, tapi juga dari saksi-saksi. Kemudian juga dari jaringan-jaringan kita. Tentu itu bagian dari lidik kita, termasuk juga ada informasi-informasi yang berkembang di masyarakat," ujar dia.
Badrodin lantas memperingatkan adanya peningkatan aksi teror di Depok tak berarti Depok adalah tempat yang nyaman bagi para teroris. "Tidak hanya Depok, pelaku-pelaku ini bisa merencanakan di mana saja, sesuai tujuan dan pesan yang disampaikan," kata dia.
Ledakan, atau lebih tepatnya letupan di ITC Depok terjadi pada Senin (23/2), sekitar pukul 18.00 WIB. Berasal dari sebuah benda mencurigakan yang terletak di sebuah kamar mandi lelaki di lantai dua, tak jauh dari tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan itu.
Dari olah TKP untuk sementara pihak Gegana telah mengamankan barang bukti berupa kabel, detonator, baterai juga pengatur waktu serta cairan kimia yang kini sudah diamankan pusat laboratorium forensik Polda Metro Jaya.
(pit/pit)