Polisi: Wartawati Nur Baety Ditikam karena Memergoki Perampok

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2015 11:48 WIB
Satu dari tiga anggota komplotan perampok yang membobol rumah Baety dan membunuh korban, masih diburu polisi. Dia disebut masih berada di Pulau Jawa.
Ilustrasi pembunuhan. (Thinkstock/Ivan Bliznetsov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyatakan motif pembunuhan terhadap Nur Baety Rofiq adalah perampokan. Wartawati lepas itu ditemukan tewas di rumahnya, Blok NC 6 Perumahan Gaperi, Bojonggede, Jawa Barat.

“Tersangka ingin mengambil barang milik korban, namun ketahuan oleh korban sehingga terjadi perkelahian dan korban ditikam dengan pisau sebanyak sembilan kali," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/7).

Dua perampok yang juga tersangka pembunuh Nur Baety dan satu penadah barang rampokan ditangkap dini hari tadi di Depok oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Depok. (Baca: Polisi Tangkap Dua Pembunuh Wartawati Nur Baety)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perampokan dan pembunuhan terhadap Nur Baety, menurut Kapolres Depok Komisaris Besar Dwiyono, dilakukan dua minggu sebelum sang wartawati ditemukan tewas oleh keluarga yang menyambangi rumahnya, Sabtu (18/7).

Dwiyono mengatakan para perampok sesungguhnya mengincar rumah yang sedang ditinggal penghuninya. Rumah Nur Baety kadang kosong, dan korban pun tinggal sendiri sehingga kediamannya menjadi target perampokan.

Para perampok yang beraksi menjelang subuh sempat menunda membobol rumah Nur Baety karena korban bangun untuk sahur. Namun mereka melanjutkan niat merampok setelah Nur Baety selesai sahur dan tidur kembali.

Tak disangka, kata Dwiyono, Nur Baety terbangun karena mendengar pintu rumahnya dibobol. Perempuan 44 tahun yang mengetahui aksi jahat komplotan perampok itu pun langsung ditikam. Laptop, kamera DSLR, dan ponsel miliknya lantas diambil.

"Satuan Reserse Kriminal berhasil menangkap tiga pelaku dini hari tadi, yakni tersangka perampokan, AU (22) dan S (21), serta satu penadah. Dari penadah itu kami mendapat ponsel milik korban," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kota Depok, Inspektur Dua Bagus Suwardi, di Polresta Depok, Jawa Barat.

Polisi saat ini masih mengejar satu pelaku lain, DS, yang diduga merupakan bagian dari kawanan perampok itu. “Kami sudah kantongi identitas dan ciri-ciri pelaku. Dari informasi sementara, pelaku masih berada di Pulau Jawa," ujar Bagus.

Sebelumnya, Lisa, teman almarhum Nur Baety semasa kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Jakarta, sempat meyakini Baety tak menjadi korban perampokan, sebab perhiasan kawannya itu tak ikut hilang.

Barang-barang yang hilang adalah kamera, laptop, dan ponsel yang diyakini Lisa berisi data investigasi berita yang sedang digarap Baety. Menurut Lisa, Baety saat ini sedang intens menginvestigasi kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (18). Hal tersebut diketahui Lisa dari perbincangannya dengan Baety melalui pesan singkat sebelum Baety tewas. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER