Marwan Jafar: Dana Desa Bisa Dipakai Atasi Bencana Kekeringan

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 16:11 WIB
Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dana desa bisa untuk pengadaan irigasi pedesaan dan pembangunan bak tampung air.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar (tengah) memeperlihatkan rajungan saat mengunjungi Desa Betahwalang, Bonang, Demak, Senin (23/3). (AntaraFoto/ Kemendes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan beberapa daerah mengalami kekeringan, krisis air bersih dan gagal panen. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menegaskan pentingnya membangun infrastruktur air untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

"Ke depan, pembangunan infrastruktur harus digiatkan. Pembuatan irigasi untuk distribusi air hingga pembangunan waduk untuk penampungan air," ujar Menteri Marwan melalui pernyataan yang diterima CNN Indonesia. (Lihat Juga: FOKUS Bencana Hadang Nusantara)

Menurut Marwan, dana desa bisa digunakan untuk pengadaan irigasi pedesaan dan pembangunan tempat-tempat penampungan air. (Lihat Juga: Sebagian Jawa, Bali dan NTT Mengalami Kekeringan Ekstrem)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengadaan air ini mohon diperhatikan karena air sumber kehidupan dan desa yang satu dengan desa yang lain harus saling bekerjasama," ujarnya.

Sejak beberapa bulan terakhir, Marwan mengaku terus memantau dan melakukan evaluasi terkait dampak kekeringan yang terjadi di beberapa desa di Indonesia. (Baca Juga: Kekeringan Landa Gunungkidul, Warga Krisis Air Bersih)

"Saya selalu minta laporan secara rinci dan detail kepada jajaran kementerian terkait desa-desa yang terkena dampak kekeringan dan mencari tahu solusi untuk mengatasinya,” katanya.

Selain itu, Marwan juga terus melakukan koordinasi lintas kementerian untuk mengatasi bencana kekeringan yang terjadi.

"Salah satunya dengan kementerian PU agar bisa mempercepat pembangunan infrastruktur air seperti irigasi untuk distribusi air dan juga waduk untuk penampungan air," ujarnya.

Kekeringan kini telah menimpa beberapa wilayah di Indonesia. Data dari BNPB mencatat terdapat 12 provinsi, 77 kabupaten/kota dan 526 kecamatan yang telah mengalami kekeringan.

Diperkirakan sekitar 25.000 hektare puso akan terjadi akibat bencana kekeringan yang akan terus meningkat hingga November 2015 ini.

Sementara itu, BMKG memprediksi musim kemarau masih terus terjadi hingga November akibat Badai El Nino yang menimpa kawasan Asia Pasifik. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER