Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusuhan terjadi di Engineering Procurement and Cobtructions (EPC) yang terletak di Lapangan Banyuurip Blok Cepu, Kecamatan Gayam Bojonegoro, Sabtu sore (1/8).
Dari informasi yang beredar, disebutkan kerusuhan terjadi akibat para pekerja marah lantaran tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Juru Bicara Exxon Mobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan bahwa kerusuhan terjadi saat para pekerja sub kontraktor yang dipekerjakan melalui Tripatra Samsung tidak diperbolehkan meninggalkan area kerja lebih cepat saat makan siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa pekerja menjadi marah dan situasi memuncak yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada bangunan dan kendaraan," ujar Erwin kepada CNN Indonesia.
Erwin melanjutkan saat ini kondisi sudah terkendali dan sudah bisa ditangani dengan baik. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah keselamatan para pekerja dan fasilitas yang ada di sana.
Meski begitu, pihak Exxon pun sekarang sedang berkoordinasi dengan EPC 1 untuk penanganan lebih lanjut. “Kami berkoordinasi dengan pemerintah untuk menangani situasi ini," ujarnya.
Exxon Mobil Indonesia memang menjadi pengelola dari proyek yang dilakukan di EPC 1 di Blok Cepu tersebut. Para pegawai yang pagi tadi mengamuk adalah sub kontraktor yang berasal dari Tripatra Samsung.
Di Blok Cepu sendiri ada lima paket konstruksi yang mencakup fasilitas produksi utama seluas 350 hektar, jalur pipa darat sepanjang 23 km, serta beberapa tanker raksasa di tengah laut yang berfungsi untuk menampung minyak.
Khusus untuk di EPC 1, tempat kejadian kerusuhan, Exxon Mobil dan Tripatra Samsung mempekerjakan sekitar 8.500 orang pekerja. Berdasarkan gambar yang CNN Indonesia terima, para pekerja bukan hanya melakukan protes tapi juga menghancurkan sejumlah mobil.
Ada mobil yang dibalikkan dan kacanya dipecah, ada juga bagian dalam kantor yang diporak-porandakan. Tak hanya dibalikkan, sejumlah mobil pun ada yang dibakar oleh para pekerja. Belum jelas berapa jumlah kerugian yang diakibatkan oleh kerusuhan tersebut, tapi yang pasti kerusuhan membuat proses produksi di EPC 1 terganggu.