SKK Migas: Kondisi Blok Cepu Sudah Kondusif

Megiza | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Agu 2015 18:06 WIB
Tim SKK Migas yang datang untuk memonitor target dikejutkan dengan kericuhan dari ribuan pekerja. Mereka pun langsung menemui pihak MCL dan Tripatra.
Ilustasi pengamanan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro, menyatakan saat ini kondisi di proyek Engineering, Procurement and Constructions 1 Banyu Urip Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, sudah dalam kondusif, pasca terjadinya kericuhan jelang sore tadi.

Elan mengatakan, pada saat kericuhan pihak SKK Migas sedang berada di lokasi untuk memantau pencapaian target-target yang telah dibuat. Karenanya, ketika kekacauan yang diketahui dipicu oleh kurangnya jam istirahat pekerja, pihak SKK Migas langsung menemui dua perusahaan yang ada di lokasi tersebut.

"Kami juga sedang ada di sana. Karenanya kami bersama kepolisian bisa langsung turun tangan menemui pihak MCL (Mobile Cepu Limited) dengan kontraktornya yakni Tripatra-Samsung," kata Elan kepada CNN Indonesia, Sabtu, (1/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elan menyebut, kerusuhan terjadi karena masalah perut para pekerja. Pihak SKK Migas pun mengaku sangat terkejut dengan insiden tersebut. Meski pihak kepolisian masih terus mengidentifikasi asal mula kericuhan, Elan menyebut kemungkinan adanya pihak yang memprovokasi terjadinya kericuhan tersebut.

"Karena pekerja di sana kan tidak hanya berasal dari satu perusahaan yang sama, berbeda asal daerah, makanya kemungkinan ada yang provokasi untuk melakukan kericuhan tadi," ujarnya.

Lebih lanjut, dia pun memastikan, beberapa jam selang kejadian, bupati Bojonegoro, kepolisian dan brimob langsung turun ke lokasi dan telah memulangkan para pekerja.

Untuk saat ini, Elan mengatakan, semua pihak yang berada di lokasi Blok Cepu sedang menelusuri area rawan yang bisa memicu konflik.

"Dari pihak MCL dan Tripatra-Samsung, dan juga aparat Pemda sedang briefing untuk mengantisipasi agar besok kericuhan tak berlanjut. Kami juga memetakan simpul-simpul mana yang rawan yang mungkin menimbulkan konflik. Koordinasi ini memang harus dilakukan secepat mungkin," kata Elan. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER