Makassar, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan, negara berutang pada Muhammadiyah. Sejak berdiri sampai sekarang, ormas Islam tersebut menurutnya telah banyak memberikan membantu masyarakat melalui fasilitas kesehatan, pendidikan dan fasilitas lain yang dimiliki.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat membuka Muktamar Muhammadiyah k3-47 di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8).
Menurut Jokowi, sejak didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912 oleh Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam mencerdaskan umat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kegiatan usahanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persyarikatan (Muhammadiyah) telah membawa semangat pembaharuan yang membara, agar Islam selalu relevan dengan zaman, agar Islam menjadi jawaban terhadap masalah umat dan bangsa," kata Jokowi.
Hal ini telah menjadi kekuatan menuju terbangunnya tatanan kehidupan yang lebih baik. Apalagi Muhammadiyah selama ini dikenal sebagai organisasi Islam yang kaya akan gagasan dan penuh kreativitas melalui kegiatan usaha yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.
"Negara ini benar-benar berutang kepada Muhammadiyah. Bayangkan berapa ratus ribu bahkan jutaan bayi, anak bangsa ini, yang telah lahir di rumah sakit PKU (Pusat Kesehatan Umum) Muhammadiyah atau klinik bersalin Aisyi'ah di seluruh pelosok negeri ini," katanya.
Belum lagi jutaan orang yang menyelesaikan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Jokowi berharap, peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa ini terus dilanjutkan. Apalagi saat ini tantangan untuk mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan masih harus dihadapi.
Di dalam negeri, Jokowi mengajak untuk menciptakan sistem ekonomi dan tatanan hidup bersama yang berkeadilan. Sementara ke luar, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menurutnya harus berani menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina.
Indonesia juga harus mengambil posisi sebagai kekuatan moderat, toleran dan konstruktif di antara bangsa-bangsa dan peradaban dunia, demi terwujudnya tatanan global yang lebih damai.
"Saya berharap, Muhammadiyah juga menyuarakan hal yang sama dan memiliki tanggung jawab untuk membangun ke-Indonesiaan yang berkeadilan sosial, menghargai kebhinekaan serta menciptakan ketertiban dunia beradasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Jokowi.
(sur)