Muhammadiyah Tegaskan Bersikap Proporsional kepada Pemerintah

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2015 10:13 WIB
Muhammadiyah menyatakan bakal terdepan membela pemerintah apabila pro terhadap kesejahteraan rakyat, namun tak segan mengkritik bila terjadi penyimpangan.
Gedung yang menjadi lokasi Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. (Detikcom/M Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Muhammadiyah membuka muktamar ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8). Dalam pembukaan muktamar yang dihadiri Presiden Jokowi tersebut, Muhammadiyah menegaskan posisinya di hadapan pemerintah.

“Hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah proporsional. Muhammadiyah akan berada di garda terdepan membela program pemerintah yang pro-rakyat untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam pidatonya.

Di sisi lain, ujar Din, Muhammadiyah tak segan-segan mengkritik pemerintah apabila ada penyimpangan konstitusi dan agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din juga mengemukakan visi Muhammadiyah, yakni Islam berkemajuan. Dengan visi itu, Muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat mewujudkan Indonesia yang maju dengan membangkitkan umat sehingga menjadi umat terbaik.

“Islam yang luas tidak bisa direduksi dengan predikat tertentu. Islam berkemajuan visi Muhammadiyah tidak terikat dimensi ruang dan waktu. Kami ingin memantapkan gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan,” ujar Din.

Sementara Jokowi yang memberikan pidato sambutan dalam pembukaan muktamar tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada Muhammadiyah atas peran ormas Islam itu bagi kemajuan bangsa.

Kontribusi Muhammadiyah dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah air, kata Jokowi, amat besar.

Pembukaan Muktamar Muhammadiyah juga antara lain dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, anggota DPD RI AM Fatwa, politikus Golkar Agung Laksono.

Muktamar Muhammadiyah kali ini akan membahas soal model dakwah pencerahan dengan menggenjot dakwah komunitas. Muhammadiyah juga menyinggung praktik Islam yang saat ini lebih seperti ritual semata namun melupakan esensi.

Muhammadiyah pun akan menegaskan komitmennya terhadap negara Pancasila, bakal membahas Undang-Undang Sumber Daya Air terkait krisis air yang melanda nusantara, serta melanjutkan jihad konstitusi. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER