Jakarta, CNN Indonesia -- Din Syamsuddin berharap Muhammadiyah tetap menjadi organisasi Islam moderat. Muhammadiyah dimintanya tetap berada di posisi tengah saat ada kepentingan yang ingin menariknya dari posisi saat ini.
"Muhammadiyah ini ada di posisi tengah, moderat, itu yang harus kita kembangkan. Ciri khas umat Islam di Muhammadiyah, dia moderat di dalam mengembangkan paham keagamaan," kata Din di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8).
Seperti yang diberitakan Detik.com, pesan disampaikan Din karena saat ini ada bahaya yang mengancam sifat moderat Muhammadiyah. Ada dua kelompok yang mencoba memberi warna berbeda di Muhammadiyah. (Baca juga:
Haedar Nashir, Penulis dan Dosen yang Jadi Ketum Muhammadiyah)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok pertama menurutnya ingin membawa Muhammadiyah menjadi ormas Islam eksklusif. Sementara kelompok lain mengarahkan Muhammadiyah ke posisi terlalu liberal.
(SIMAK FOKUS: Kabar dari Dua Muktamar)
Muhammadiyah harus menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini, harus tetap berada di tengah dua kepentingan kelompok tersebut. Muhammadiyah harus inklusif, tak boleh merendahkan umat lain dan tetap berhubungan baik dengan pihak manapun.
"Saya wanti-wanti, PP Muhammadiyah mendatang harus bisa menjaga jalan lurus dan jalan tengah titik keseimbangan Muhammadiyah. Jangan sampai terjadi kegoncangan," kata Din.
Muhammadiyah harus menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semua sebagai sebuah dasar Islam maju dan modern.
Ketua Umum PP Muhammadiyah yang terpilih dalam Muktamar adalah Haedar Nashir yang didampingi Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum.
Sebelumnya d
alam pidato perdana sebagai Ketua Umum, Haedar mengatakan akan membawa Muhammadiyah menjadi lebih maju, modern, profesional sebagai gerakan Islam yang mengusung misi pencerahan.Haedar juga berjanji membawa gerakan pencerahan yang lebih dinamis di Muhammadiyah. Hingga 2020 mendatang, ia ingin Muhammadiyah makin produktif berkontribusi untuk umat, bangsa dan dunia. (sur)