Sapi Impor Ditimbun untuk Monopoli Ekonomi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 22:57 WIB
Polisi melakukan penggerebekan terhadap tempat penimbunan sapi impor siap potong di daerah Tangerang.
(Ilustrasi/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri tengah melakukan penggerebekan sebuah lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan sapi-sapi siap potong. Lokasi penimbunan adalah di kawasan Kabupaten Tangerang, tepatnya di belakang Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengungkapkan lokasi penggerebekan kali ini menjadi satu dari beberapa lokasi yang menjadi incaran penyidik.

"Ini tempat penampungan sapi yang merupakan impor dari Australia, dan diduga ada penyimpangan," kata Budi saat dihubungi, Rabu malam (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi awal yang diterima Budi, ada sekitar 500 sapi siap potong yang akhirnya ditimbun dan tidak diapa-apakan. Padahal sapi-sapi tersebut seharusnya sudah dipotong sebelum hari raya Idul Fitri 1437 H, Juli lalu.

"Sapi-sapi ini harusnya untuk kepentingan lebaran tapi hingga sekarang tidak dipotong," kata Budi.

Identifikasi awal yang ditemukan Budi Waseso, ada kemungkinan unsur kesengajaan dalam tindakan penimbunan tersebut. Ada upaya monopoli ekonomi untuk menahan sapi agar tidak dipotong.

Tindakan awal yang saat ini dilakukan oleh penyidik Bareskrim adalah memasang garis polisi di sekitar lokasi penggerebekan. Sedangkan untuk pemilik tempat penimbunan pun diamankan di lokasi yang sama.

Sebelumnya penggerebekan dipimpin langsung oleh Budi Waseso. Saat ini pun, Budi Waseso dikabarkan sedang dalam perjalanan ke lokasi penggerebekan.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengungkapkan bahwa lokasi penggerebekan terletak di belakang Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Lokasinya Jl. Kampung Kelor No. 33, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang dan Jalan Suryadharma, Selapajang," kata Anton saat ditemui di Jakarta, Rabu malam (12/8).

Lokasi tersebut, kata Anton merupakan alamat dari perusahaan bernama PT Brahman Perkasa Sentosa.

Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, ada beberapa pelaku usaha yang melakukan aksi bandel hingga berakibat pada matinya produksi lokal di Indonesia. Pelaku usaha tersebut, katanya, melakukan impor saat Indonesia sedang musim panen.

"Ada salah satu komoditi impor di mana pengusahanya mengimpor cukup besar saat musim panen sehingga produksi dalam negeri mati dan membuat petani tak mau produksi lagi," kata Badrodin saat ditemui di Jakarta, Senin (10/8).

Menurut data yang sudah dikumpulkan Polri hingga saat ini, ada sekitar tujuh perusahaan yang melakukan aksi bandel tersebut. Tujuh perusahaan tersebut mengincar komoditas perusahaan dalam negeri. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER