Polda Metro Jaya akan Tindak Tegas Penimbun Daging

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 08:06 WIB
Polda Metro Jaya menyatakan jika menemukan para penimbun daging akan diproses hukum.
Sejumlah pedagang duduk di kios daging yang kosong karena ditinggal libur berdagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/8). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Langkanya daging sapi di pasaran membuat Polda Metro Jaya turun tangan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya, menindak tegas pelaku penimbun daging sapi.

Kepala Bidang Hubugan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya juga mendorong pemerintah dan berbagai pihak untuk melakukan operasi pasar.

"Kita mendorong pemerintah, sudah dilakukan operasi pasar oleh pihak terkait seperti Bulog, kita mendorong asosiasi-asosiasi, RPH (Rumah Pemotongan Hewan) untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk masyarakat," kata Iqbal, di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Selasa (11/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi kepada semua pedagang agar tidak jadi spekulan. Jika ditemui, pihaknya akan menindak tegas secara hukum.

"Kalo ada spekulan yang menimbun kita akan selidiki. Kita akan mapping, kita sudah komunikasikan itu ke semua. Agar mengantisipasi penimbun-penimbunan itu. Kalo itu ditemukan kita akan proses hukum," ujarnya.

Iqbal juga mengatakan pelaku penimbun daging akan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

"Ancaman hukumannya lebih dari lima tahun," kata Iqbal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan menindak tegas seluruh pihak yang menjadi dalang mencekiknya harga daging tersebut.

"Ada Undang-Undang Pangan. Hati-hati!" ujar Jokowi tegas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (10/8) malam.

Jokowi berpendapat, jika dilihat secara cermat stok daging sapi sebenarnya ada, namun memang sengaja tidak dikeluarkan oleh penjual.

"Untuk apa sih? Supaya kita impor banyak. Pertanyaan saya, kalau kita impor banyak, harga daging bisa turun menjadi Rp 100 ribu atau Rp 90 ribu enggak?" kata dia.

Jokowi lantas membandingkan harga daging di Indonesia dengan di negara-negara lain. Ia memaparkan, harga daging di negara lain rata-rata hanya berkisar antara Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu.

"Kita sudah impor kenapa harganya masih tinggi? Apa jalan keluarnya? Ya saya nanti akan beli langsung. Pemerintah akan beli langsung untuk membuktikan bahwa harga daging itu bisa lebih murah," ujar dia.

Jokowi yakin bahwa ada pihak yang 'bermain' dalam persoalan ini. Ia menegaskan tengah mencari biang keladi penyebab melonjaknya harga daging sapi ini.

Sementara itu, Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengakui salah satu pemicu gejolak harga daging di pasaran adalah strategi pedagang mengerem penjualan.

Langkah ini diklaim bukan aksi penimbunan untuk mencari untung, tetapi lebih pada menjaga kesinambungan usaha hingga akhir tahun menyusul pasokan daging impor yang terbatas.

(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER