17 Agustus, SBY Pilih Pulang Kampung daripada Hadir di Istana

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2015 08:24 WIB
Undangan buat mantan presiden guna menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan di Istana, kata SBY, tak wajib dihadiri. Lagi pula ia bosan 10 tahun selalu di Istana.
SBY bersama BJ Habibie, Try Sutrisno, Xanana Gusmao, saat menjadi orator Supermentor-6: Leaders di Jakarta, Minggu (17/5). (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, tak bakal menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh Senin esok (17/8) di Istana Negara, Jakarta. Hal tersebut dikemukakan langsung oleh SBY lewat akun resminya di Twitter, @SBYudhoyono.

Sebelumnya pada Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen yang mengagendakan pindato Presiden Jokowi, Jumat (14/8), SBY pun tak hadir. Pada kedua acara di parlemen dan Istana yang digelar tiap tahun itu, para mantan Presiden dan Wakil Presiden RI selalu diundang.

SBY mengatakan, undangan pada acara-acara kenegaraan tersebut sifatnya bukan untuk wajib dihadiri. Apalagi dia telah 10 tahun merayakan Hari Ulang Tahun RI di Istana sehingga kini ingin merasakan suasana berbeda usai tak lagi menjabat sebagai Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terus terang, setelah selama ini saya memperingati Hari Kemerdekaan di Jakarta, tahun ini saya ingin ‘pulang kampung’ untuk memperingatinya di Pacitan,” kata SBY.

Pacitan, Jawa Timur, merupakan tanah kelahiran SBY. Di sana, SBY hendak memperingati Hari Kemerdekaan RI bersama para pejuang dan veteran di Nawangan –lokasi di mana Panglima TNI (saat itu Tentara Keamanan Rakyat) Jenderal Besar Sudirman dahulu memimpin perang gerilya.

SBY menjelaskan, sejak dulu saat ia menjabat sebagai Presiden pun, kehadiran mantan Presiden dan Wakil Presiden dalam acara pidato kenegaraan di MPR maupun peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana, sifatnya adalah tamu undangan.

“Sepuluh kali saya sampaikan pidato di Senayan (DPR), hanya beberapa kali satu-dua mantan presiden dan wakil presiden hadir. Pada peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana, Gus Dur pernah hadir sekali. Selebihnya, para mantan presiden memperingati HUT RI di tempat lain, dan tidak ada pikiran negatif saya kepada beliau-beliau,” ujar SBY.

Ia kembali menegaskan, tidak ada yang salah dengan tak hadir memenuhi undangan Istana, sebab memang tak ada keharusan untuk datang.

Meski tak hadir, SBY berharap peringatan Hari Kemerdekaan RI di Jakarta berlangsung sukses. Ia juga mendoakan agar Indonesia makin maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER