Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Trigana Air Service mengaku siap mengerahkan dua sampai tiga unit pesawat milik perusahaan dari Bandara Sentani, Jayapura untuk meneruskan pencarian pesawat ATR 42-300 nomor penerbangan IL 267 yang hilang sejak tadi sore. Guna meningkatkan efektivitas pencarian, Trigana akan mengikuti instruksi Badan SAR Nasional.
“Kami akan berkoordinasi dengan tim SAR, jadi nanti kami tunggu saja arahan dari Badan SAR Nasional,” ujar Direktur Operasi Trigana Beny Sumariyanto saat ditemui di kantor Trigana Air Service, Minggu (16/8).
(Baca juga: Cari Trigana Air, Tim TNI-Polri Menuju Distrik Okbape)Beny menjelaskan situasi alam di Pegunungan Bintang, Papua tidak bisa ditebak. Ia mengatakan cuaca saat lepas landas pesawat IL 267 dilaporkan dalam keadaan sangat baik. Namun saat Trigana mengirimkan satu unit pesawat untuk melakukan pencarian tahap awal atas pesawat yang hilang tersebut, mendadak cuaca berubah menjadi buruk dan tidak layak diterbangi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ditambah juga hari sudah malam, jadi kami memutuskan bahwa pencarian akan dilanjut esok hari,” kata Beny.
Sebelumnya, Kepala Humas Kantor Badan SAR Jayapura Yadianto menyatakan timnya akan melanjutkan pencarian pesawat IL 267 yang membawa 49 penumpang dan lima kru esok pagi pukul 06.00 WIT.
(Baca juga: Trigana: Pilot Pesawat yang Hilang Sangat Berpengalaman)
“Menurut SOP dari Basarnas, tidak diadakan pencarian pada malam hari, selain karena faktor kondisi dan jarak pandang. Operasi SAR dilakukan pada siang hari, dan sore menjelang malam. Besok pagi jam 05.30 sudah persiapan, jam 6 berangkat,” kata Yadianto ketika dihubungi CNN Indonesia, Minggu (16/8) sore.
Pesawat Trigana Air yang hilang membawa 54 orang, 49 penumpang dan lima kru. Pesawat diterbangkan oleh pilot Hasanudin dengan kopilot Ariadin, dan dua orang pramugari yaitu Ika N dan Ditta A, serta seorang teknisi Mario.
(Baca juga: Pesawat Trigana Air Hilang Kontak di Papua)“Kepala kantor SAR Jayapura bersama dengan kepala seksi operasi saat ini sedang berkoordinasi dengan komandan pangkalan udara di Jayapura untuk menentukan titik area pencarian dan menentukan jam berapa mau diadakan pemberangkatan dan mau menggunakan armada apa, pesawat apa,” lanjut Yadianto.