DPR Sayembarakan Desain Kompleks Parlemen Berhadiah 300 Juta

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 13:44 WIB
Meski anggaran belum diketahui, DPR sudah melombakan desain komplek parlemen dengan hadiah Rp 300 juta untuk juara pertama.
Petugas membersihkan kolan, gedung dan tempat lain di sekitar gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12). Pembersihan dilakukan disaat anggota dewan tengah reses. (Detik.com/Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengaku telah mengadakan sayembara desain kompleks parlemen. Sayembara telah diadakan meski anggaran pembangunannya belum dibahas.

Wakil Sekretaris Jendeal DPR RI Ahmad Djuned mengatakan, sayembara sudah disebarkan. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat yang merasa bisa membuat desain untuk mendaftarkan diri.

"Kami ingin melibatkan masyarakat sebesar mungkin. Sudah kami buka sejak 10 Agustus kemarin dan kami harap 14 September sudah ada hasilnya," kata Djuned saat dihubungi, Selasa (18/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djuned, sayembara tersebut akan memilih tiga pemenang terbaik. Penentuan tiga orang tersebut pun akan DPR tentukan setelah bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia.

Terkait dengan anggaran pembangunan tersebut, Djuned masih belum mau memberikan informasi lebih jauh. Dia hanya memberitahu bahwa tiga orang yang akan dipilih untuk jadi pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai.

Anggaran uang hadiah tersebut, kata Djuned, sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.

"Anggaran untuk pemenang adalah Rp 300 juta, Rp 120 juta, dan Rp 80 juta. APBNP 2015 digunakan untuk sayembara," katanya.

Sementara untuk anggaran pembangunan lain, Djuned mengungkapkan bahwa anggaran baru akan dimasukkan pada APBN 2016 dan sifatnya tahun jamak hingga 2017.

"Target kami kalau bisa akhir 2017 bisa selesai," ujarnya.

Sebelumnya DPR RI merencanakan sebuah program pembangunan yang terdiri atas tujuh tahapan. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah selaku ketua tim pembangunan merinci tujuh program pembangunan tersebut.

Tahap pertama dimulai dengan membangun alun-alun demokrasi yang berbentuk plaza reformasi bagi publik. Tempat ini akan menjadi tempat unjuk rasa dan penyampaian aspirasi publik terbesar di Indonesia

Tahap kedua adalah membangun museum dan perpustakaan. Fahri mengungkapkan pembangunan tersebut akan menggunakan gedung bundar yang lama. Menurut Fahri Gedung bundar adalah ikon nasional yang mendunia dan kaya pengetahuan.

Tahap ketiga adalah membangun akses publik ke gedung DPR RI untuk mempermudah tamu dan publik agar bisa mengunjungi fasilitas yang ada di perpustakaan, museum, dan ruang sidang di kompleks parlemen tersebut.

Selanjutnya, tahap keempat, adalah pusat pengunjung. Pusat pengunjung akan dikelola sebagai aktivitas menerima pengunjung harian untuk menimba ilmu, berdiskusi, dan berwisata.

Tahap kelima adalah membangun ruangan pusat pengkajian legislasi dan revisi undang-Undang.

Tahap keenam adalah pembangunan ruang anggota dan tenaga dengan standar yang berlaku untuk semua anggota DPR dan staf pendukung. Saat ini, ujar Fahri, pembangunan sangat tidak terstruktur dan tiap anggota punya kreativitas ruangan masing-masing.

Tahap terakhir adalah integrasi kawasan untuk mengintegrasikan kawasan bagi anggota dan akan menjadi ikon baru dan menjadi tempat kunjungan warga negara Indonesia dan warga negara asing. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER