Perdebatan JK-Rizal Ramli Harus Diselesaikan di Rapat Kabinet
Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 18:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menilai perbedaan pendapat yang terjadi di antara para menteri seharusnya dilakukan dan diselesaikan dalam rapat kabinet.
Hal itu disampaikannya menyikapi perbedaan sikap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli terhadap kebijakan pembelian pesawat garuda dan proyek listrik 35 ribu megawatt.
"Boleh saja menteri punya ide, lebih baik disampaikan dan diselesaikan di rapat kabinet dan jadi keputusan bersama," ujar Budiman Sudjatmiko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
Diketahui, kritik Rizal Ramli berbuntut panjang sebab Wakil Presiden Jusuf Kalla sampai memintanya untuk mempelajari konteks terlebih dahulu sebelum mengkritisi sesuatu. Tak tinggal diam, Rizal Ramli pun malah menantang Kalla untuk berdiskusi di depan umum.
Menanggapi hal tersebut, Budiman meyakini 'perang dingin' yang terjadi antara Rizal dan JK dapat diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, Politikus Partai Hanura Dossy Iskandar mengatakan dinamika Rizal Ramli dan Jusuf Kalla ini dapat disimpulkan sebagai gambaran tidak solidnya kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Tak hanya itu, ia pun menilai hal ini dapat memicu kegaduhan baru.
"Bahayanya investor yang mau masuk jadi ragu-ragu," ucap Dossy.
Senada dengan Budiman, Dossy mengimbau agar dialog, penyampaian ide dan perbedaan pendapat dilakukan dalam forum tertutup, sidang kabinet.
Sebelumnya, Rizal menilai program pembangkit listrik itu terlalu ambisius. Apalagi masih ada pekerjaan rumah pembangunan proyek pembangkit listrik ribuan megawatt dari era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengatakan penilaian Rizal terkait pembangkit listrik tersebut telah mengurangi wibawa Presiden Jokowi. Sebab, Presiden Jokowi yang meresmikan semuanya itu.
Sebelumnya, Rizal Ramli pun sempat menarik perhatian publik saat mengungkapkan ketidaksetujuannya atas rencana pembelian pesawat Airbus A 350 XWB oleh Garuda Indonesia. (pit/pit)
Hal itu disampaikannya menyikapi perbedaan sikap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli terhadap kebijakan pembelian pesawat garuda dan proyek listrik 35 ribu megawatt.
"Boleh saja menteri punya ide, lebih baik disampaikan dan diselesaikan di rapat kabinet dan jadi keputusan bersama," ujar Budiman Sudjatmiko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
Lihat juga:Beda Menteri, Beda Gaya Bicara Kabinet Kerja |
Diketahui, kritik Rizal Ramli berbuntut panjang sebab Wakil Presiden Jusuf Kalla sampai memintanya untuk mempelajari konteks terlebih dahulu sebelum mengkritisi sesuatu. Tak tinggal diam, Rizal Ramli pun malah menantang Kalla untuk berdiskusi di depan umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Politikus Partai Hanura Dossy Iskandar mengatakan dinamika Rizal Ramli dan Jusuf Kalla ini dapat disimpulkan sebagai gambaran tidak solidnya kabinet pemerintahan Jokowi-JK. Tak hanya itu, ia pun menilai hal ini dapat memicu kegaduhan baru.
Senada dengan Budiman, Dossy mengimbau agar dialog, penyampaian ide dan perbedaan pendapat dilakukan dalam forum tertutup, sidang kabinet.
Sebelumnya, Rizal menilai program pembangkit listrik itu terlalu ambisius. Apalagi masih ada pekerjaan rumah pembangunan proyek pembangkit listrik ribuan megawatt dari era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengatakan penilaian Rizal terkait pembangkit listrik tersebut telah mengurangi wibawa Presiden Jokowi. Sebab, Presiden Jokowi yang meresmikan semuanya itu.
Sebelumnya, Rizal Ramli pun sempat menarik perhatian publik saat mengungkapkan ketidaksetujuannya atas rencana pembelian pesawat Airbus A 350 XWB oleh Garuda Indonesia. (pit/pit)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK