Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memantau jalannya demonstrasi ribuan buruh melalui menteri-menterinya.
Teten menyebutkan, Presiden menilai bahwa para buruh berhak melakukan aksi protes sebagai tanggapan atas situasi perekonomian yang terjadi di dalam negeri.
(Lihat Juga FOKUS Buruh Kembali Kepung Jakarta)
"Menurut Presiden, demo itu hak mereka. Presiden tidak berkomentar apa-apa, hanya menyuruh kami cari tahu tuntutan mereka apa," ujar Teten kepada CNN Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
(Lihat Juga: Demo Buruh di 10 Bulan Jokowi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teten memastikan bahwa segala tuntutan buruh yang digembor-gemborkan hari ini telah dipantau oleh tim yang dikirim Presiden.
Ia menuturkan, Jokowi selalu terbuka untuk menerima segala masukan, walaupun sebenarnya sebagian tuntutan buruh telah dijawab oleh pemerintah, misalnya soal Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Hari Tua (PP JHT).
(Lihat Juga: Pemerintah Akan Akomodasi Tuntutan Buruh Bertahap)
"Kami ada tim yang pantau (demonstrasi buruh) juga," kata dia.
Teten mengatakan, Presiden telah meminta Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan untuk menemui perwakilan buruh tadi siang.
"Ya memang Pak Luhut yang ditugaskan untuk itu. Instruksi Presiden," ujar dia.
Selasa siang tadi, Luhut mengundang perwakilan buruh untuk berdialog. "Kami mengundang mereka ke kantor," ujar Benben, staf protokoler Kemenko Polhukam kepada CNN Indonesia.
Audiensi antara pemerintah dan buruh di Kantor Kemenko Polhukam juga akan dihadiri oleh dua menteri lain yang memiliki kewenangan di sektor perburuhan dan kesejahteraan sosial, yakni Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Koordinator Lapangan Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Rohman, mengaku telah mendapatkan undangan dari Kepolisian untuk datang ke Kantor Menko Polhukam siang ini.
Sebelum menemui Menteri Luhut, Hanif, dan Nila, massa buruh akan lebih dulu berorasi di depan Istana Negara. Usai orasi dan salat zuhur, 20 orang perwakilan mereka berangkat menuju Istana Negara.
Puluhan ribu buruh turun ke jalanan ibu kota hari ini menanggapi pemecatan atau pemutusan hubungan kerja yang meningkat seiring melemahnya perekonomian nasional yang tertekan situasi ekonomi global.
(utd)