Jakarta, CNN Indonesia -- Dua warga negara Indonesia yang telah dibebaskan dari penyanderaan kelompok bersenjata di Papua Nugini akan segera dibawa ke perbatasan Papua, Jumat (18/9). Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, kedua sandera kini berada di Konsulat Jenderal RI di Vanimo, Papua Nugini.
"Pada pukul 07.05 WIB, kami sudah berkomunikasi via telepon dengan para sandera. Mereka sehat dan berada di KJRI," kata Retno dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.
Kedua WNI akan diantar ke perbatasan di Skofro, Kabupaten Keerom, Papua, yang berjarak kira-kira satu-dua jam melalui perjalanan darat dari kantor KJRI di Vanimo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Papua Nugini, Ronny Pasaribu, mengatakan kedua sandera tiba di kantor KJRI sekitar 15 menit lalu. Ronny saat ini sedang berada di Vanimo.
"Mereka sedang mandi, makan. Kami beri waktu istirahat sebentar," kata Ronny kepada CNN Indonesia.
Para sandera akan menjalani pemeriksaan kesehatan singkat di KJRI Vanimo sebelum dibawa ke perbatasan.
Ronny menyebutkan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh kedua WNI. Hal itu menandakan tidak ada indikasi tindak kekerasaan selama penyanderaan.
"Hanya ada lecet di kaki karena terjatuh kata mereka," ujar Ronny.
Ronny memperkirakan Ladiri (sebelumnya disebut Sudirman) dan Badar akan diserahkan ke perbatasan Papua sekitar dua jam ke depan.
Di perbatasan Papua, kata Retno, kedua WNI akan diserahkan ke Pangdam Cenderawasih untuk kemudian dibawa ke Pemda Jayapura. Keduanya kembali akan menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Bhayangkara, Jayapura, dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
Ladiri dan Badar diserang di Keerom, Papua, saat sedang bekerja mengolah kayu bersama rekan-rekannya. Mereka lantas dibawa menyeberang ke Vanimo, Papua Nugini.
(ama/agk)