Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan kondisi Idul Adha di Tolikara berlangsung aman dan lancar. Ia mengatakan suasana tetap aman dan kondusif mulai dari Salat Id di Musala Khairul Ummah hingga pemotongan kurban.
"Iya baru survei. Aman, normal dan tidak ada masalah," ujar Irjen Paulus, saat dihubungi Kamis (24/9).
Sebanyak 347 aparat gabungan Polri dan TNI mengamankan pelaksanaan Idul Adha di Musala Khairul Ummah, Tolikara sedari pagi. Diketahui, itu merupakan satu-satunya tempat dilaksanakannya salat Idul Adha di Tolikara. Sebanyak 32 hewan kurban disembelih di sana hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paulus mengatakan dirinya telah memantau secara khusus dan menginap di Tolikara sedari kemarin. Namun, ia memastikan masjid-masjid di seluruh wilayah Papua tetap dijaga oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
Ia mengungkapkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yoedhi Swastono, dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian juga berada di Tolikara sejak kemarin.
Irjen Paulus mengatakan saat ini dirinya telah kembali ke Jayapura. Namun, ia mengungkapkan para aparat keamanan gabungan akan tetap berada di Tolikara hingga 10 hari ke depan. Mantan Kapolda Papua Barat ini mengatakan aparat keamanan berada di Tolikara juga untuk membantu aktivitas masyarakat lainnya setelah Idul Adha.
"Kita lihat setelah 10 hari. Kalau dinamikanya baik dan lancar, akan kami tarik," tuturnya.
Diketahui, pada Juli lalu, sekelompok massa menyerang dan membubarkan jemaah Salat Id saat Hari Raya Idul Fitri di dekat tempat pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Pembubaran itu dilakukan diduga lantaran jemaah salat menggunakan pengeras suara. GIDI sebelumnya telah mengimbau umat Islam untuk tidak menggunakan pengeras suara karena bisa mengganggu kegiatan yang mereka laksanakan.
Akibat peristiwa itu, ratusan warga muslim terpaksa mengungsi dan sejumlah bangunan hangus terbakar. Polisi sudah menetapkan dua tersangka terkait kerusuhan ini yakni Arianto Kogoya dan Jundi Wanimbo.
(hel)