Marwan Jafar: Pengelolaan Infrastruktur Desa Belum Maksimal

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 19:28 WIB
Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut pemanfaatan infrastruktur di desa semestinya bisa mengurangi urbanisasi.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar memberikan pengarahan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penyaluran Dana Desa Tahap Pertama Tahun 2015 di Gedung Makarti Mukti Tama Transmigrasi, Kalibata Jakarta Selatan, Senin (25/5). (Detik/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar menganggap pengelolaan infrastruktur di desa-desa pinggiran kota belum maksimal sampai saat ini. Menurutnya, pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur di desa seharusnya dapat dilakukan secara lebih baik agar mengurangi tingkat urbanisasi.

"Jika tidak mampu dimanfaatkan dengan tepat, akan berdampak munculnya migrasi penduduk desa pinggiran kota ke kota dan daerah maju,” ujar Marwan dalam rilis yang diterima CNN Indonesia, Senin (28/9).

Marwan menganggap potensi sumber daya manusia di desa dapat lebih dikembangkan jika dibandingkan SDM yang ada di kota-kota besar. Jumlah penduduk Indonesia yang lebih banyak berada di desa dibanding di kota menjadi sebab anggapan tersebut dimiliki Marwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2010 lalu, jumlah penduduk yang tinggal di desa berjumlah 119 juta jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding penduduk kota yang hanya 118 juta jiwa.

Sementara itu, BPS juga mencatat adanya 62 persen penduduk miskin di Indonesia yang hidup di kawasan pedesaan.

Untuk mendukung pengembangan potensi SDM di desa sekitar kota, Marwan pun mendorong dikeluarkannya kebijakan pengelolaan yang tepat di sana.

"Kebijakan pengelolaan transisi pedesaan di pinggiran kota mencakup dua hal. Pertama adalah pengembangan usaha ekonomi lokal dan yang kedua adalah peningkatan keterampilan dan kapasitas masyarakat," ujarnya.

Desa di pinggiran kota dipandang merupakan kawasan yang heterogen serta memiliki potensi industri, telekomunikasi, perdagangan dan perumahan yang semakin berkembang.

Marwan memandang segala ciri desa pinggiran kota itu bisa menjadi peluang yang besar untuk meningkatkan aliran investasi dan produksi di sana. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER