Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar menutup kemungkinan terjadinya islah di partai berlambang Kabah yang saat ini kepemimpinannya terbelah. Masa depan partai Islam itu kini hanya tinggal menunggu proses hukum yang disengketakan di Mahkamah Agung.
"Semua mata sekarang tertuju pada inkrah, bukan islah," kata Hasrul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/9).
Ketua Fraksi PPP versi Romahurmuziy itu menyatakan masing-masing kubu saat ini telah menutup kemungkinan untuk rujuk bergabung dalam satu naungan kepengurusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasrul bahkan memprediksi ujung dari perseteruan internal partai bakal berakhir membuahkan partai baru. Siapapun pihak yang kalah, kata dia, dipastikan tidak akan menerima kemenangan seterunya.
"Ini prediksi saya, bisa saja nantinya bakal ada partai baru dibentuk oleh kubu yang kalah. Karena perselisihan ini sudah begitu tajam. Berat rasanya bagi yang kalah untuk merapat kembali," katanya.
Hasrul tak mau berandai-andai kubu mana nantinya yang bakal tersisih keluar dari kepengurusan resmi PPP. Namun dia menyatakan, masing-masing kubu saat ini sudah menjejali kursi kepengurusannya sehingga tidak ada kemungkinan berbagi ruang dalam satu wadah partai.
"Jadi bukan tidak mungkin nantinya bakal dibuat P4 (PPPP), alias Partai Persatuan Pembangunan Perjuangan," kata Hasrul berseloroh.
Bagaimanapun, Hasrul menyesalkan telah terjadi perpecahan di PPP. Dalam banyak hal, dualisme kepemimpinan partai telah memengaruhi kebijakan dan kepentingan partai dalam menentukan arah politik, baik di parlemen maupun di lapangan.
Dia tidak menampik bahwa saat ini ada dua kepemimpinan Fraksi PPP di DPR. Sementara itu, PPP hanya bisa menjadi partai pendukung dalam ajang Piilkada serentak 2015, itu pun tidak merata di semua daerah peserta Pilkada, lantaran banyak ketidaksepahaman di antara kedua kubu.
"Jadi, konflik itu ternyata merugikan, sangat merugikan," kata Hasrul.
(meg)