Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pencari pesawat Aviastar yang hilang sejauh ini masih menyusuri titik terakhir komunikasi pesawat, belum menyebar ke wilayah lain.
Pesawat Aviastar rute penerbangan Masamba, Luwu Utara-Makassar, Sulawesi Selatan hilang kontak di ketinggian 8 ribu kaki pada pukul 14.25 WITA. Dilaporkan telah ditemukan titik koordinat keberadaannya di kawasan Palopo, Sulawesi Selatan.
Pagi tadi, pukul 06.00 WITA tim pencari mulai bergerak menyusuri titik-titik yang diduga tempat hilangnya pesawat. Sememtara destinasi pesawat Aviastar tipe DHC6/PKBRM itu belum dilirik sebagai lokasi pencarian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara belum ada (pencarian) di Luwu Utara," kata Kapolres Luwu Utara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Endro saat dihubungi, Sabtu (3/10).
Meski belum memasuki Luwu Utara, ia mengatakan sebanyak 30 anggotanya turut mencari pesawat Aviastar sejak kemarin malam. Ia memperkirakan lebih dari 80 anggota tim pencarian Basarnas yang didukung kepolisian, TNI, pemda dan masyarakat melanjutkan pencarian sejak pagi tadi.
Namun, ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai pencarian yang dimulai sekitar pukul pagi tadi.
"Informasi yang pasti ada belum ada. Masih perkiraan yang didapat dari Basarnas," tuturnya.
Senada, Direktur Operasi Perum Airnav Wisnu Darjono mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut sebab semua tim masih sibuk mencari hingga saat ini.
Ia mengatakan tim SAR fokus mencari pesawat Aviastar melalui jalur darat dan utara di sekitar Tanjung Lokoloko, Sulawesi Selatan. Berdasarkan informasi yang diterimanya, cuaca di area pencarian baik.
Diketahui, pesawat Aviastar yang membawa tujuh penumpang dan tiga awak kabin, seharusnya menempuh waktu 70 menit dan direncanakan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin 15.39 WITA, namun akhirnya pesawat dinyatakan hilang karena komunikasi tidak bisa dilakukan oleh pihak pengawas udara.
Marketing & Promotion Manager PT Aviastar Mandiri Eko Prihantoro mengatakan pilot Kapten Roy Iriafriadi memiliki jam terbang yang tinggi. “Pilotnya sudah punya 2.911 jam terbang,” ujar Eko kepada pers di kantor Aviastar Jakarta.
Begitupun dengan kopilotnya, Yudhistira Febby. Bahkan Yudhistira mempunyai jam terbang yang lebih banyak ketimbang Roy.
(eno)