Jakarta, CNN Indonesia -- Grup Sinar Mas menyatakan tidak merasa rugi meski Pelabuhan Indah Kiat di Cilegon milik mereka digunakan untuk memperingati perayaan hari ulang tahun ke-70 Tentara Nasional Indonesia. Pasalnya selama satu pekan kegiatan pelayaran komersial di pelabuhan tersebut berhenti.
Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, mengatakan nilai sejarah yang mereka dapatkan lebih besar ketimbang nilai hitungan ekonomi akibat berhentinya operasional Pelabuhan Indah Kiat.
"
Lost opportunity ini tidak ada artinya dibandingkan dengan nilai sejarah dari perayaan HUT TNI di pelabuhan ini," ujarnya, Senin (5/10) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gandi enggan menjawab secara rinci mengenai peluang ekonomi yang hilang selama TNI menggunakan pelabuhan mereka. "Jangan diukur lost opportunity-nya, sejarah ini benar-benar tidak ternilai. Kami tidak mau menghitung berapa kerugiannya," ucapnya.
Gandi mengatakan Selasa besok kegiatan pelayaran komersial di Pelabuhan Indah Kiat akan kembali berjalan normal. Hingga malam nanti, prajurit TNI akan membersihkan lokasi tersebut, setelah pesta rakyat berupa pertunjukan musik dan penyajian makanan gratis bagi masyarakat usai.
Sebelum ini pelabuhan milik PT Indah Kiat Pulp and Paper itu juga sudah pernah digunakan untuk kepentingan pemerintah. Gandi menyatakan Badan SAR Nasional pernah menggelar peralatan
search and rescue di pelabuhan yang memiliki dua dermaga dan berada di sebelah Depo LPG Pertamina Tanjung Sekong itu.
PT Indah Kiat Pulp and Paper merupakan anak perusahaan Asia Pulp and Paper, salah satu bisnis milik Grup Sinar Mas. Pelabuhan ini mulai dioperasionalkan sejak tahun 1996 dan diklaim menjadi rantai penting dalam memasok logistik untuk Banten dan Jawa Barat.
(bag)