Tersangka Penganiaya Salim Kancil Bertambah
Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 15:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi kembali menetapkan tersangka baru terkait kasus dugaan penganiayaan petani sekaligus aktivis penentang tambang pasir Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Salim tewas setelah menerima luka berat akibat penganiayaan yang dilakukan puluhan orang.
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono, Senin (5/10), mengatakan polisi telah menetapkan 13 tersangka baru dalam dugaan pengelolaan tambang ilegal yang jadi akar kasus penganiayaan itu. Setelah diperiksa baru diketahui enam orang di antaranya ternyata terlibat juga kasus penganiayaan.
Dengan demikian, secara keseluruhan, sudah ada 37 orang yang diduga terlibat kasus pembunuhan atau penganiayaan maupun pengelolaan tambang ilegal.
"Dari 13 tersangka tambahan itu sembilan orang sudah menjalani penahanan dan empat orang masih menjalani pemeriksaan," kata Suharsono lewat sambungan telepon.
Dua pekan lalu, Salim dan seorang rekannya yang bernama Tosan dianiaya setelah melakukan aksi damai menentang pembukaan tambang pasir di kawasan dekat tempat tinggalnya. Tosan hingga kini masih menjalani perawatan karena menderita luka berat.
Kasus ini juga menyeret Kepala Desa Selok Awar-Awar, Hariyono, yang statusnya kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Tidak hanya diduga terlibat pembunuhan, dia juga dijerat dugaan penganiayaan dan pengelolaan tambang ilegal.
Berkas dugaan pembunuhan yang menjeratnya telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum sejak 29 September kemarin. Saat ini, kata Suharsono, penyidik sedang melengkapi berkas kasus dugaan penganiayaan. "Saat ini masih dalam proses karena pemeriksaan saksi korban yang belum bisa dilakukan," kata Suharsono. "Dalam waktu dekat semoga berkas bisa dikirim tahap pertama." (bag)
Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono, Senin (5/10), mengatakan polisi telah menetapkan 13 tersangka baru dalam dugaan pengelolaan tambang ilegal yang jadi akar kasus penganiayaan itu. Setelah diperiksa baru diketahui enam orang di antaranya ternyata terlibat juga kasus penganiayaan.
Dengan demikian, secara keseluruhan, sudah ada 37 orang yang diduga terlibat kasus pembunuhan atau penganiayaan maupun pengelolaan tambang ilegal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 13 tersangka tambahan itu sembilan orang sudah menjalani penahanan dan empat orang masih menjalani pemeriksaan," kata Suharsono lewat sambungan telepon.
Dua pekan lalu, Salim dan seorang rekannya yang bernama Tosan dianiaya setelah melakukan aksi damai menentang pembukaan tambang pasir di kawasan dekat tempat tinggalnya. Tosan hingga kini masih menjalani perawatan karena menderita luka berat.
Kasus ini juga menyeret Kepala Desa Selok Awar-Awar, Hariyono, yang statusnya kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Tidak hanya diduga terlibat pembunuhan, dia juga dijerat dugaan penganiayaan dan pengelolaan tambang ilegal.
Berkas dugaan pembunuhan yang menjeratnya telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum sejak 29 September kemarin. Saat ini, kata Suharsono, penyidik sedang melengkapi berkas kasus dugaan penganiayaan. "Saat ini masih dalam proses karena pemeriksaan saksi korban yang belum bisa dilakukan," kata Suharsono. "Dalam waktu dekat semoga berkas bisa dikirim tahap pertama." (bag)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK