Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Sulawesi Selatan dan Barat menyiapkan 28 orang ahli forensik untuk mengindentifikasi korban Aviastar MV 7503 yang jatuh di Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Identifikasi akan dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar Barung Mangera mengatakan, ahli forensi yang disiapkan berasal dari kepolisian dan Universitas Hasanuddin.
Mereka kini sudah siap dan tinggal menunggu jenazah korban dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat.
Untuk keperluan identifikasi korban, tim menurut Barung sudah mengumpulkan data antemortem para korban yang masuk dalam manifest. "Sudah dua hari lalu data antemortem terkumpul," kata Barung kepada CNN Indonesia, Selasa (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah identifikasi selesai, kepolisian selanjutnya akan menyerahkan jenazah kepada keluarga korban.
Namun sampai saat ini belum satupun jenazah korban tiba di RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. Medan yang sulit menjadi kendala tersendiri bagi tim evakuasi gabungan tiba di lokasi.
Pesawat Aviastar yang hilang kontak ditemukan kemarin siang jatuh di Latimojong. Berdasarkan informasi yang diterima itu, tim pencari segera menuju lokasi.
Setelah dipastikan bahwa pesawat tersebut jatuh, proses evakuasi segera dilakukan hari ini.
Aviastar MV 7503 lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara, pukul 12.45 WITA. Pesawat mestinya menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 15.39 WITA.
Namun pesawat itu hilang kontak dalam perjalanan. Setelah lima hari dicari, pesawat tersebut ditemukan jatuh di pegunungan.
(sur)