Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyatakan bahwa Helikopter EC 130 B4 dengan nomor registrasi PK-BKA yang dioperasikan oleh PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) tidak melakukan kontak dengan Air Traffic Service (ATS).
Novie mengatakan helikopter yang melakukan perjalanan dari Siparmahan (Pantai Barat Danau Toba) menuju Bandar Udara Kualanamu, Medan tersebut telah melanggar aturan.
"Mereka juga tidak melaporkan rencana penerbangan (flight planning). Padahal, kedua hal itu merupakan kewajiban," kata Novie dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novie menilai helikopter itu tidak hilang kontak melainkan benar-benar tidak pernah kontak dengan pihak ATS. Info pesawat hilang dilaporkan oleh pihak PT PAS karena helikopter tidak kunjung sampai.
Novie menjelaskan pesawat ini awalnya disewa oleh sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang dari Medan ke Siparmahan. Kemudian, dari Sipamarham ke Kualanamu diduga penumpangnya merupakan kru dari PT PAS. "Penerbangan pertama mereka masih kontak ATS. Namun saat penerbangan kedua mereka tidak lapor," katanya.
Bukan hanya itu, Novie menjelaskan penerbangan itu juga melanggar aturan karena visibilitas saat penerbangan tidak memenuhi syarat. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, visibilitas saat itu hanya 400 hingga 800 meter. "Padahal, untuk terbang minimal lima kilometer. Ini sudah melanggar prosedur," katanya.
Helikopter sewaan tersebut berangkat dari Sipamarhan pada pukul 11.33 waktu setempat namun sampai dengan pukul 12.30 waktu setempat belum ada kontak sehingga helikopter tersebut kehilangan kontak.
Pesawat ini ditumpangi lima orang, yaitu pilot Kapten Teguh Mulyatno, teknisi Heri Purwantono, Nurhayanto, Giyanto, dan Frans. Deputi Bidang Operasi Badan SAR Nasional Heronimus Guru mengatakan, tim pencari gabungan terdiri dari anggota Basarnas, TNI dan Polri. Mereka menyusuri wilayah-wilayah serta mengumpulkan informasi soal keberadaan helikopter itu. Pencarian saat ini menurutnya masih mengandalkan jalur darat. Namun jika memungkinkan pencarian juga akan dilakukan melalui jalur udara.
(bag)