Luhut: Amerika Serikat Komplain soal Kebakaran Hutan RI

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 16:25 WIB
Luhut menyoroti Washington Post yang menulis kebakaran hutan RI telah menyumbang emisi karbon global hingga 20 persen. Kebakaran hutan RI jadi masalah dunia.
Kawasan hutan rakyat terbakar di Sungai Aur, Muaro Jambi. (ANTARA/Wahyu Putro A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan Luhut Binsar Pandjaitan menerima keluhan dari Duta Besar Amerika Serikat terkait kebakaran hutan di Indonesia. Menurut Luhut, kebakaran hutan RI kali ini menjadi masalah dunia.

"Tadi pagi kami baru menerima Dubes Amerika. Mereka menyampaikan komplain tentang kebakaran sekaligus menawarkan bantuan kepada kita," kata Luhut di Jakarta, Rabu (21/0).

Luhut menyatakan kebakaran hutan akibat dampak El Nino ini merupakan bencana terparah dalam sejarah Indonesia. Asap akibat kebakaran hutan bahkan menyebar hingga ke beberapa negara tetangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Washington Post sampai menulis keadaan ini memengaruhi emisi karbon sampai 20 persen lebih. Ini menjadi masalah yang mendunia," ujar Luhut.
Saat ini pemerintah membutuhkan 15 pesawat terbang untuk melakukan pengeboman air ke sejumlah titik api. Ini juga jadi masalah.

“Mencari pesawat terbang yang bisa melakukan water bombing juga bukan persoalan mudah. Masalahnya waktu," kata Luhut.

Dalam pertemuan dengan Dubes AS, ujar Luhut, Negeri Paman Sam menyampaikan akan memberikan bantuan berupa dua pesawat terbang pengebom air dan bantuan kesehatan.

Luhut mengisyaratkan pemerintah RI akan menerima bantuan tersebut. "Kalau pesawat terbang, kenapa tidak?" kata Luhut.

Hingga kini negara yang masih membantu memadamkan kebakaran hutan di Indonesia adalah Rusia. "Kita (pemerintah RI) sewa pesawat mereka," ujar Luhut.
Sementara bantuan dari Malaysia dan Australia telah kembali ke negaranya masing-masing. Namun Luhut mengupayakan untuk memanggil kembali bantuan dari Malaysia.

"Presiden sudah kasih persetujuan untuk menyewa lima belas pesawat terbang lagi. Paling tidak untuk mengatasi (kebakaran hutan) di Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan beberapa daerah lain," kata Luhut.

Satu miliar ton karbon

Soal emisi karbon kebakaran hutan RI yang disoroti Washington Post disinggung oleh peneliti Fakultas Ilmu Bumi Vrije Universiteit Amsterdam, Guido Van der Werf.

Dalam penelitian Van der Werf yang dipublikasikan di situs World Resources Institute (WRI), disebut bahwa kebakaran hutan Indonesia tahun ini telah melepaskan sekitar 1 miliar ton karbondioksida ke udara, lebih besar dari rata-rata pengeluaran emisi tahunan Jerman.

Penelitian Van der Werf tersebut berdasarkan analisis harian yang menggunakan data dari NASA.

Sebagai perbandingan, emisi tahunan total Jepang sebagai negara penghasil polusi karbon kelima di dunia sekitar 1,3 miliar ton. Sementara India 2,5 miliar ton, berdasarkan data Carbon Atlas terakhir tahun 2013.

Van der Werf mengatakan, saat nanti kebakaran hutan RI berhasil dipadamkan –yang belum jelas kapan waktunya, maka emisi yang dikeluarkan Indonesia bisa melampaui India, negara ketiga pencipta polusi terbesar di dunia setelah AS dan China.

Emisi dari kebakaran hutan di Indonesia berdasarkan data WRI bahkan telah menyamai AS. Indonesia selama ini telah masuk 10 besar negara penghasil polusi karbon global.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER