Program Revolusi Mental Habiskan Anggaran Iklan Rp 130 Miliar

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2015 14:34 WIB
Anggaran untuk program Revolusi Mental tahun ini Rp 149 miliar, di mana 87,2 persen dihabiskan untuk pasang iklan di media.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memimpin upacara Gerakan Revolusi Mental di Jakarta, Senin (24/8). Kegiatan yang diikuti seluruh pegawai tersebut sebagai langkah nasional revolusi mental guna meningkatkan etos kinerja di lingkungan Kemenko PMK. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menganggarkan Rp 149 miliar untuk mendanai program Revolusi Mental pada tahun ini. Sebagian besar anggaran atau sekitar Rp 130 triliun habis digunakan untuk sosialisasi program di pelbagai jenis media. Itu belum termasuk biaya untuk mengembangkan situs www.revolusimental.go.id yang mencapai Rp 200 juta.

Haswan Yunaz, Deputi Menko PMK Bidang Koordinasi Kebudayaan menjelaskan ada tiga rumpun nilai yang jadi landasan kementeriannya dalam mengkampanyekan program Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Untuk itu, katanya, Kemenko PMK menyiapkan anggaran Rp 149 miliar untuk menyosialisasikan program tersebut ke masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian besar itu, Rp 130 miliar, untuk media sosialisasi melalui radio, TV, dan media cetak. Itu sudah berjalan antara lain di 12 TV nasional," ujarnya kepada CNN Indonesia, Ahad (8/11).

Selain itu, lanjutnya, Kemenko PMK juga mengembangkan situs www.revolusimental.go.id dengan total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 200 juta. Dana ratusan juta itu digunakan untuk membangun infrastruktur situs sekaligus mengelolanya.

Tidak Bisa Diakses

Namun, sejak diluncurkan pada 24 Agustus lalu, situs revolusimental.go.id tidak juga dapat diakses hingga kini. Di laman depan situs ini tertulis bahwa situs ini sedang dalam masa proses pengerjaan.

Haswan tidak bisa mengelak soal itu. Namun, ia berkilah situs tersebut pada prinsipnya sudah bisa diakses, tetapi ada beberapa substansi yang masih perlu diperbaiki.

"Pada prinsipnya sudah bisa diakses ulang, namun kami kemarin masih harus perbaiki beberapa kontennya," tuturnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER