Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman perihal pengadaan sapi dengan enam provinsi di Indonesia, salah satunya DKI Jakarta. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani agar lima provinsi, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur bisa memasok sapi-sapinya ke Ibukota.
Nota kesepahaman tersebut diadakan di gedung Kementerian Pertanian dan dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki, serta perwakilan Sekretaris Daerah dari Lampung dan Jawa Timur.
Dalam sambutannya Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan sapi dari lima provinsi akan diangkut ke Jakarta menggunakan kapal laut yang sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kapal tersebut sekali jalan akan membawa 500 ekor sapi," kata Amran.
Tak hanya memfasilitasi pengiriman sapi dari lima provinsi ke DKI Jakarta, Amran menegaskan bahwa Kementan juga akan membantu proses pemeriksaan terhadap sapi-sapi tersebut.
Bahkan untuk mempercepat proses pemeriksaan Amran memerintahkan anak buahnya untuk membentuk tim khusus. Dia ingin pemeriksaan terhadap sapi-sapi tersebut bisa lebih cepat dari waktu normal yang biasanya memakan dua pekan.
"Kami akan mempercepat proses dari dua pekan menjadi hanya dua hari," kata Amran.
Sementara itu Ahok - sapaan Basuki - sebagai pihak yang disalurkan sapi mengungkapkan bahwa DKI Jakarta sangat menyambut baik nota kesepahaman kali ini.
Menurutnya pemasokan sapi dari berbagai daerah kali ini merupakan perkembangan program yang dulu pernah dicanangkan Joko Widodo selama masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Ini adalah program Pak Jokowi dan sekarang kapalnya sudah ada jadi alasan ketidakhadiran kapal untuk menyalurkan sapi sudah bukan masalah lagi," katanya.
Selain itu Ahok menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membeli sapi-sapi tersebut selama stok masih ada. Dia pun menekan bahwa program pemasokan sapi tersebut bukan untuk bersaing dengan perusahaan swasta yang juga menyalurkan sapi-sapi.
"Tujuan kami adalah membuat penuh kepala, perut, dan dompet, swasta juga sama jadi kami harus dukung," kata Ahok.
"Namun sekarang adalah bagaimana kita mau penetrasi pasar supaya tidak ada permainan atau penyalahgunaan."
(pit)