Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak ada satu pun
Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur. Gedung perkantoran itu diguncang ledakan dini hari tadi, Senin (16/11).
“Tidak ada CCTV yang terpasang di gedung. Di depan dan di dalam gedung tidak ada," ujar petugas kemanan Gedung Multipiranti Graha, Ahmad (38), di lokasi kejadian.
Multipiranti Graha, ujar Ahmad, selama ini merupakan gedung yang aman. Ia menduga hal itu menjadi alasan manajemen gedung tak memasang CCTV. (Ikuti terus Fokus:
Menyelisik Ledakan di Duren Sawit)
Ketiadaan CCTV di gedung tersebut dibenarkan oleh Reza (35), salah satu karyawan dari perusahaan yang menyewa tempat di bangunan itu. Reza mengatakan tak ada satu pun CCTV terpasang di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, kata Reza, kondisi lingkungan dan hubungan antarperusahaan yang menyewa gedung tersebut baik-baik saja.
"Saya juga kaget kenapa bisa kejadian. Padahal selama ini baik," ujar Reza.
Seorang petugas kebersihan bernama Supandi (47) menuturkan belum pernah terjadi keributan antarpegawai atau antara pegawai dengan pengelola gedung.
Supandi bercerita, Gedung Multipiranti Graha sudah berdiri sejak 25 tahun lalu dan sudah dua kali berganti kepemilikan.
“Saya sudah 15 tahun kerja dan tidak pernah melihat ada ribut-ribut. Kejadian ini juga tidak terduga," kata Supandi.
Sekitar pukul 03.30 WIB sebuah granat aktif meledak di halaman depan Gedung Multipiranti Graha. Granat tersebut diduga dilempar oleh pelaku yang berjumlah dari satu orang.
Akibat ledakan tersebut, Maulana (33) seorang petugas keamanan yang tengah berjaga, mengalami luka serius di bagian dada. Sementara Slamet (38) yang juga sedang berjaga selamat karena berada di pos jaga yang berlokasi sekitar 20 meter dari tempat ledakan granat.
(agk)