Berita CNN Indonesia Soal Tolikara Raih Penghargaan Terbaik

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2015 03:06 WIB
Tulisan karya jurnalis CNNIndonesia.com Aghnia Adzkia mendapat penghargaan tulisan terbaik dari Aliansi Jurnalis Indonesia untuk kategori media online.
Warga kristen Tolikara dari Suku Kogoya, Fiktor Kogoya (kiri), bersama dengan tokoh muslim setempat, Ustadz Ali Mukhtar (kanan). (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tulisan CNN Indonesia karya Aghnia Adzkia memperoleh penghargaan karya terbaik untuk katergori media online. Tulisan berjudul "Kisah Kristen Tolikara Hibahkan Tanah Ulayat untuk Musala" itu didapuk jadi yang terbaik dalam ajang Apresiasi Jurnalis Jakarta di Festival Media 2015.

Karya Nia, panggilan akrab Aghnia, dinilai terbaik oleh para juri yang melakukan penilaian secara kolektif. Para juri adalah Ging Ginanjar (BBC Indonesia), Nezar Patria (Thejakartapost.com), Feri Latief (AJI Jakarta), Wahyu Dhyatmika (Tempo), dan Monique Rijkers (Jawa Pos TV).

Para juri menilai dari kemampuan jurnalis menggali data di lapangan, menembus narasumber yang tepat, orisinalitas, penulisan atau penyajian, serta bahasa dan etika jurnalistik.
Nia menulis karya terbaik itu pada 27 Juli 2015 lalu di Kabupaten Tolikara, Papua. Tulisan itu dibuatnya beberapa hari setelah pecah kerusuhan di kabupaten tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nia mewawancarai Fiktor Kogoya, tokoh Tolikara yang merasa prihatin pada insiden di tanah kelahirannya. Fiktor tak menyangka tragedi bisa terjadi setelah selama 30 tahun umat Kristen dan Islam hidup rukun berdampingan di kampungnya.

Kepada Nia, Fiktor menggambarkan bagaimana kehidupan harmonis antara warga pendatang yang mayoritas beragama Islam dengan warga pribumi yang beragama nasrani.

Nia juga mewancarai tokoh muslim Tolikara, Ustaz Ali Mukhtar. Ali kepada Nia bercerita bahwa Carel Yikwa yang tak lain adalah kakek Fiktor, pernah menghibahkan sebidang tanah sebagai lahan untuk pembangunan musala di Tolikara.

Tanah diserahkan pada seorang guru asal Jombang bernama Jupri yang merantau ke Tolikara. Tanah dihibahkan sebagai ungkapan terima kasih karena orang-orang dari Jawa datang ke Tolikara sebagai guru untuk mengajar.

Tahun 1988 didirikanlah sebuah bangunan yang kemudian difungsikan sebagai musala untuk muslim di Disrik Karubaga, Tolikara. Musala dibangun di atas lokasi yang semula digunakan sebagai terminal.

Di CNN Indonesia, bukan hanya Nia yang mendapat penghargaan atas karyanya. Sebelumnya, jurnalis foto CNNIndonesia.com, Adhi Wicaksono berkesempatan menjadi salah satu peserta dalam program Permata Photojournalist Grant.

Adhi adalah satu dari 10 jurnalis foto yang terpilih dari program tersebut. Ia berhak mendapatkan program beasiswa dalam bentuk pendidikan dan dana untuk menyelesaikan essai foto.

Selain Nia dan Adhi, jurnalis CNNIndonesia.com Yohannie Linggasari juga mendapatkan penghargaan Thamrin Award dari Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta Agustus lalu.

Karya Yohannie "Pelayanan Kesehatan, Medley Keluhan Tanpa Akhir" menyabet penghargaan karya jurnalistik terbaik kategori artikel online. Ia menyisihkan dua tulisan lain yang masuk dalam nominasi.
Dalam tulisannya, Yohannie menggambarkan pelayanan kesehatan yang diberikan untuk peserta BPJS Kesehatan, dari mulai dibatasi masa rawat inap hingga hanya diberi obat penahan sakit lantaran dokter spesialis baru ada beberapa hari kemudian.

Yohannie juga dalam tulisannya bercerita soal pasien pengguna BPJS Kesehatan yang tak mendapat kepastian jadwal untuk operasi. Pihak rumah sakit beralasan, jadwal operasi tak pasti karena alat yang belum tersedia dan keterbatasan ruang ICU. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER