Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui banyak anak buahnya yang belum menerapkan skala prioritas dalam sistem pengangaran. Alhasil banyak anggaran di APBD yang disalurkan untuk kegiatan yang sebenarnya tidak diperlukan.
"Skala prioritas ini mereka masih tidak mengerti," kata Gubenur yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/11).
Salah satu contoh kegiatan yang dinilainya tidak perlu adalah festival. Acara sejenis itu menurut Ahok sudah banyak dan rutin diadakan swasta dan berlangsung sukses.
Oleh karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menurutnya tak perlu memaksakan diri mengadakan acara serupa di tengah keterbatasan dana. Pemprov cukup memberika sokongan kepada penyelenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia membandingkan penyelenggaraan acara festival itu dengan pembangunan puskesmas yang jauh lebih dibutuhkan warga.
"Mana yang lebih penting, mengoperasikan puskesmas baru atau mengadakan festival? Ya jelas puskesmas," kata Ahok.
Karena terkesan dipaksakan untuk menggelar program tak perlu, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lalu melakukan pemotongan anggaran.
Pemotongan tersebut dilakukan secara merata di seluruh program, yang artinya tidak menganut sistem skala prioritas. "Semua dipotong sampai nilainya mencukupi," kata dia.
Menurut Ahok, sistem potong rata semacam itu dianut di zaman dulu dengan memotong anggaran di tiap-tiap SKPD. SKPD masih melihat seandainya ada satu anggaran program dipotong maka semuanya harus dipotong.
Padahal Ahok menegaskan pengertian yang seharusnya dianut dalam basis kinerja adalah skala prioritas dan bukan malah memotong uang.
Ia mencontohkan anggaran kesehatan seharusnya tidak ada yang dipotong karena masuk dalam prioritas. Jika memang ada program prioritas yang kekurangan dana, maka yang dipotong adalah anggaran dari program yang prioritasnya paling bawah.
"Jadi kalau uang tidak cukup maka prioritas yang di bawah harus dibuang (dan diserahkan ke yang prioritas)," ujar Ahok.
Masih adanya kebingungan dalam hal skala prioritas tersebut, Ahok berencana melakukan pengecekan dalam jangka tiga hari ke depan. Dia ingin melihat apakah anak buahnya mengerti sistem penganggaran menggunakan skala prioritas.
"Saya akan cek selama tiga hari, saya tak akan terima tamu untuk melihat satu-satu," kata Ahok.
(sur)