Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mempermasalahkan jika memang ada anak buahnya yang kembali terjerat kasus korupsi pengadaan Power Supply (UPS). Tak hanya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Ahok juga berharap semua pihak yang terlibat korupsi bisa diungkap.
Menurutnya akan menjadi suatu hal yang bagus jika polisi berhasil membongkar keterlibatan anak buahnya dalam kasus korupsi itu.
"Bagus dong (jika ada eksekutif yang kena)," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11).
Ia mengingatkan, jika polisi sudah bisa mengungkap pelaku korupsi UPS dari kalangan eksekutif, maka bisa jadi meluas ke anggota DPRD DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pihak eksekutif kena artinya akan banyak oknum DPRD yang kena juga," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik menuding bahwa ada oknum eksekutif juga yang akan tersangkut kasus UPS. Bahkan dia menggunakan kata "pasti" terhadap keterlibatan oknum eksekutif tersebut.
"Yang sudah pasti (melakukan korupsi) adalah dari eksekutif," kata Taufik kemarin.
Menurutnya keterlibatan salah satu anggota DPRD DKI dalam kasus UPS barulah proses awal. Dia pun meminta semua pihak mengikuti proses hukum yang saat ini berjalan di Badan Reserse Kriminal Polri.
Terkait dengan kemungkinan pemecatan terhadap dua anggota DPRD DKI yang dijadikan tersangka oleh Bareskrim, Taufik menyerahkan semua proses awal ke fraksi masing-masing.
"Ini baru proses awal, proses hukum harus dilalui dengan baik dan DPRD pasti akan ikut proses itu," katanya.
Sebelumnya Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Hadi Ramdani mengatakan pihaknya telah menetapkan dua tersangka atas perkara dugaan korupsi pengadan Uninterruptible Power Supply (UPS) di Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada APBDP 2014.
"Sudah tersangka. FZ (Fahmi Zulfikar) dan MF (M. Firmansyah)," ujar Hadi Ramdani saat dikonfirmasi, Senin (16/11).
Hadi mengungkapkan mereka telah ditetapkan sebagai tersangka sejak Rabu (11/11) lalu.
Fahmi Zufikar merupakan anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura. Dia sempat dimintai keterangan sebagai saksi terkait perkara ini pada Rabu (29/4) lalu. Saat itu, Sekretaris Komisi E ini mengaku tidak mengenal dua tersangka, Alex Usman dan Zaenal Soleman.
Sementara, M. Firmansyah merupakan anggota DPRD DKI Fraksi Partai Demokrat. Dia merupakan Ketua Komisi E DPRD DKI, selama dua periode sejak 2009 lalu.
(sur)