Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 36 warga negara Indonesia yang sebelumnya diberitakan sempat tertahan urusan oleh Polisi Diraja Malaysia di Bandara Kuala Lumpur ternyata bisa melanjutkan perjalanan. Mereka kini berada di Iran untuk melakukan ziarah ke sejumlah tempat.
Mereka juga dinyatakan tak terkait dengan kelompok militan manapun di timur tengah. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Aloysius Liliek Darmanto, 36 WNI ini bukan berasal dari kelompok militan ISIS seperti yang diinformasikan sebelumnya.
"Ternyata mereka akan ziarah ke Karbala, dari kelompok syiah. Sehingga oleh Polisi Malaysia akhirnya diijinkan melanjutkan perjalanan," kata Liliek, Kamis (19/11) di Semarang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klarifikasi juga disampaikan Ketua Rombongan Peziarah asal Jawa Tengah itu, Syaref Zaki Aldjuffri kepada CNN Indonesia.
Malalui keterangan tertulis, Syaref yang saat ini berada di Iran menyampaikan beberapa hal.
Pertama, Ia mengakui sempat ditanya saat berada di Bandara Ahmad Yani, Semarang oleh petugas Imigrasi soal tujuan ke Iran saat hendak terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia.
"Namun setelah semua dokumen diketahui, data diberikan, dan tujuan dipastikan, segala sesuatunya berjalan lancar dan kami diizinkan untuk terbang melakukan kunjungan ziarah ke Iran dan Irak," kata Syaref.
Sementara di Malaysia, kata Syaref, tidak ada insiden penangkapan oleh otoritas setempat. Proses transit di negeri jiran itu menurutnya berlangsung wajar dan lancar.
Syaref juga menyampaikan, kepergian ia dan rombongan Iran untuk berziarah ke sejumlah tempat di Iran dan Irak. Ia menegaskan informasi bahwa mereka akan bergabung dengan ISIS di Suriah sangat menyesatkan dan merugikan.
Catatan Redaksi: Berita ini dibuat sebagai klarifikasi pemberitaan CNNIndonesia.com sebelumnya yang sempat mendedahkan informasi yang didapat dari Kepolisian Daerah jawa Tengah. Atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, terutama bagi rombongan peziarah kami memohon maaf. (sur)