Jakarta, CNN Indonesia -- Badik, anak panah, dan senjata api rakitan disita 400 petugas gabungan polisi dan TNI dari anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulawesi, dalam razia besar di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Riau, Senin (23/11).
"Razia ini kami lakukan setelah ada aksi brutal yang dilakukan oknum mahasiswa yang melukai sejumlah orang tadi malam," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Sebelumnya dini hari tadi, terjadi bentrokan antara massa HMI asal Sulawesi dengan panitia lokal. Insiden itu menyebabkan sedikitnya empat orang terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu korban luka ialah panitia lokal Kongres HMI yang merupakan mahasiswa Riau. Punggungnya tertancap anak panah dalam bentrokan tersebut. Seluruh korban kini dirawat di rumah sakit.
Dalam razia hari ini, petugas juga menyita beberapa botol yang diduga berisi racun untuk melumuri anak panah.
Tak hanya itu, kata Sugeng, “Kami juga menemukan bungkusan plastik sabu-sabu.”
Meski demikian polisi menyatakan memegang asas praduga tak bersalah. “Kami masih meneliti isi botol-botol itu. Bisa jadi isinya madu,” ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarif Hidayat.
Usai razia, ribuan mahasiswa dikumpulkan di halaman GOR Pekanbaru untuk diberi pengarahan, sedangkan mereka yang ketahuan memiliki senjata tajam dibawa ke Mapolresta Pekanbaru.
Polisi menyebut mereka telah bertindak di uar batas kewajaran. Meski demikian Kepolisian yakin aksi ugal-ugalan itu dilakukan oleh sebagian kecil massa, tidak merepresentasikan HMI Sulawesi secara keseluruhan.
Anggota HMI dari berbagai daerah kini tengah berada di Pekanbaru untuk menggelar Kongres.
(antara)