Massa HMI Datang: Beri Kami Jalan!

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 16:41 WIB
Dengan pelantang suara yang ditarik truk reyot, massa PBHMI bergabung dengan kelompok lain yang berada di depan Istana Negara.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) M Arief Rosyid Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (18/5). (CNNIndonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan peserta aksi yang tergabung dalam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tiba di lokasi gelombang unjuk rasa memperingati Hari Kebangkitan Nasional di depan ruas jalan Gedung Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).

Melalui pengeras suara yang diderek menggunakan truk reyot berwarna putih, seorang orator di balik mikrofon berusaha membuka ruang dari kerumunan massa yang telah lebih dulu ada di depan Istana.

"Buka jalan, buka jalan. Beri kami ruang," ujar peserta aksi di balik mikrofon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berhasil mendapatkan tempat di arena demonstrasi, massa yang datang dari arah selatan lantas menyusul masuk, memadati kerumunan massa.

"Inilah kawanku, inilah kawanku. Datang kemari untuk perubahan..." demikian penggalan nyanyian yang mereka teriakkan sebelum merapatkan barisan.

Dalam orasinya, Ketua Umum PBHMI Arief Rosyid Hasan mendesak pemerintahan menjaga stabilitas politik dan perekonomian. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo segera memenuhi janji pembangunan infrastruktur demi kepentingan masyarakat di Indonesia. (Baca juga: Merasa Aspirasinya Diterima Presiden, GMNI Pilih Tak Demo)

Arief menegaskan HMI dalam berbagai persoalan apapun tetap bersikap objektif dan tak bakal memihak kepentingan siapapun. "Ada satu hal penting yang tidak bisa kita lacurkan. Apa itu, kawan-kawan?"

"Independensi!" teriak massa HMI. Dan unjuk rasa pun kembali berlanjut

Sebelum massa PB HMI datang, massa HMI yang lebih dulu berada di depan Istana membakar ban. Ban dibakar persis di depan kawat barikade yang menjadi batas area unjuk rasa dengan kawasan steril Istana Negara. Adanya aksi bakar ban ini membuat petugas kepolisian yang ada bersiaga.

Beberapa personel pasukan anti hura-hara bersiap dengan tameng dan penutup kepala. Dua unit meriam air dan kendaraan taktis baracuda disiagakan.

Sementara kelompok lain yang tidak setuju dengan aksi bakar ban ini melayangkan protes. "Ingat musuh kita bukan polisi tapi orang yang ingin mengacaukan unjuk rasa demokratis kita". (Baca juga: Ada Kemungkinan Jokowi Temui Demonstran 20 Mei Besok)

Sebelum aksi bakar ban ini, juga sempat terjadi perdebatan massa HMI dengan kelompok lain yang hadir di depan Istana Merdeka.

Massa dari HMI juga sempat terlibat aksi saling tarik kawat barikade dengan polisi. Meski diwarnai insiden pembakaran ban, kondisi keamanan di depan Istana Negara dilaporkan masih terkendali. Pantauan CNN Indonesia, tak ada upaya pemadaman dari petugas yang ada. Ban dibiarkan terbakar dan padam dengan sendirinya.

BACA FOKUS: Di Balik Aksi Kebangkitan Nasional (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER