KBRI Malaysia Kantongi Identitas WNI Terduga ISIS

Rinaldy Sofwan & Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Des 2015 15:55 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KBRI Kuala Lumpur masih terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk mendapatkan info detail kasus tersebut.
Ilustrasi ISIS.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, sudah mendapatkan informasi terkait identitas warga Indonesia yang ditangkap karena diduga terkait dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada CNN Indonesia, Sabtu (5/12), mengatakan KBRI sudah menghubungi pihak Kepolisian Malaysia untuk mendapatkan informasi detail soal penangkapan tersebut.

"Pihak Kepolisian Malaysia membenarkan adanya penangkapan WNI tersebut bersama dengan warga negara lain. Atas nama (inisial) I berikut nomor paspornya," kata Retno.
Polisi Malaysia juga, kata Retno, menyampaikan penangkapan tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk diteruskan ke KBRI. Namun, notifikasi itu hingga kini belum diterima secara resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KBRI Kuala Lumpur masih terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih detail atas kasus tersebut, termasuk dasar yang dijadikan tuduhan terhadap WNI dimaksud," kata Retno.
Sebelumnya, Kepala Polisi Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan warga Indonesia ini telah berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014.

“Dia, bersama dengan warga Malaysia, dicurigai menjadi fasilitator dalam mengatur keberangkatan warga dari Malaysia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk bergabung dengan ISIS di Suriah,” kata Khalid dalam pernyataan pers.
Khalid juga mengatakan belakangan telah menangkap lima orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok militan seperti ISIS dan Al Kaidah. Menurutnya, empat dari lima orang yang ditangkap pada 17 November dan 1 Desember adalah warga asing.

Dia mengatakan salah satu di antara tersangka adalah warga Eropa yang bekerja sebagai guru sementara di negara bagian Penang. Dia disebut memiliki hubungan dengan Al Kaidah dan diduga pernah ikut dalam kegiatan militan di Afghanistan dan Bosnia. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER