Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta meminta bantuan petugas kepolisian mengawal bus sekolah yang diperbantukan saat Metromini mogok beroperasi. Dalam satu bus ditempatkan dua anggota Brimob bersenjata.
Menurut Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yani Wahyu, pengawalan oleh anggota Brimob ini dilakukan untuk menjaga keamanan warga yang diangkut bus sekolah.
"Supaya bus bantuan berjalan tertib dan teratur supaya tak ada gangguan di tengah jalan," kata Yani di Jakarta, Senin (21/2).
Sebanyak 90 unit bus sekolah dikerahkan untuk mengurangi penumpukan penumpang terkait mogoknya Metromini hari ini. Meski jumlahnya terbatas, Yani berharap bisa mengurangi penumpukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bus sekolah beroperasi di delapan titik trayek," kata Yani.
Diperkirakan hari ini ada beberapa trayek Metromini yang tak beroperasi.
Meski Metromini menggelar aksi mogok hari ini, Dinas Perhubungan menurut Yani akan tetap menertibkan bus Metromini yang tak layak.
Saat ini, kata Yani, dari 3.100 armada ada 298 Metromini yang diamankan tak boleh beroperasi karena dinilai tak layak. "Ada 1.600 dicabut izin trayeknya per Februari dan 1.500 wajib mengurus KIR," kata Yani.
Intimidasi MetrominiSementara itu salah seorang sopir bus sekolah, Gani Salim, yang ditemui di Terminal Pasar Minggu mengatakan, sempat ada intimidasi dari awak Metromini kepada dirinya.
Saat menunggu perintah mengangkut warga, ada awak Metromini yang menunjukan kepalan tangan kepada para sopir bus sekolah.
"Tadi ada juga kenek Metromini yang kepalin tangan ke arah kami," katanya.
Menurut Gani, bus-bus sekolah saat ini memang tengah tak beroperasi karena libur sekolah hingga 4 Januari 2016 mendatang.
(sur)