Pengguna Tol Jakarta-Cikampek Naik 38 Persen

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Des 2015 23:35 WIB
Pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek naik 38 persen dalam masa liburan hari Natal atau berjumlah 105 ribu kendaraan sehingga terjadi kemacetan.
Kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek saat libur Natal menyebabkan kemacetan di jalan tol dalam kota Jakarta. (CNNIndonesia.com/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengatakan jumlah kendaraan yang keluar dari tol Jakarta-Cikampek pada liburan Natal mencapai 105 ribu kendaraan.

"Ada 105.000 [kendaraan] yang keluar dari Jakarta ke Cikampek. Sekitar 38 persen dibandingkan dengan keadaan normal," kata Adityawarman di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (26/12).

Dia menjelaskan jumlah tersebut merupakan gabungan dari beragam kendaraan. Namun 18 persen adalah golongan berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Truk dan bus cukup besar volumenya," katanya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, penyebab kemacetan itu adalah karena terlalu banyak jumlah kendaraan yang masuk ke tol.

Sebagai langkah dalam menghadapi kemacetan yang bisa kembali terjadi, pihak kepolisian mengimbau pengguna kendaraan mengisi bahan bakar dengan penuh sebelum berpergian.

Tito mengatakan jika semua pengendara berpikir akan mengisi di tengah perjalanan, khususnya jalan tol, kemacetan akan mudah terjadi.

"Sebelum masuk ke jalan tol upayakan bbm dalam kondisi penuh," katanya.

Selain itu, dia juga mengimbau agar pengendara tidak berhenti di bahu jalan, baik untuk keperluan ke toilet maupun beristirahat karena kelelahan di tengah kemacetan, yang menurutnya juga menjadi pemicu kemacetan.

"Kendaraan upayakan hindari berhenti di bahu jalan dengan alasan apapun," katanya.

Sementara Kementerian Perhubungan telah merilis surat edaran mengenai larangan beroperasi sejumlah kendaraan besar pada 30 Desember-3 Januari 2015.

Isi edaran itu berupa kendaraan besar dilarang melintas di jalan tol kecuali kendaraan yang mengangkut sembako, bahan bakar minyak, gas, pupuk, susu murni, antaran pos, dan antaran ekspor impor ke pelabuhan.

Pada puncak arus balik Minggu (27/12), kendaraan besar diimbau tidak melintas di jalan tol.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan dalam keadaan macet, mesin kendaraan besar bisa mudah panas sehingga mesin gampang mogok. Hal itu akan berdampak pada kemacetan yang panjang.

"Untuk kendaraan besar, tanggal 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 itu larangan, tapi untuk tanggal 27 Desember kami mengimbau untuk kendaraan besar tidak melakukan aktivitasnya di jalan tol," katanya.

Menanggapi hal ini, Pengurus Pusat Organda Murdiawan mengatakan, larangan kendaraan besar masuk ke jalan tol merupakan dilema bagi para pengendara di bawah naungan Organda.

"Seperti makan buah simalakama, kalau waktu lebaran lalu kami diberi waktu sebulan sebelumnya untuk menyetok barang, tapi sekarang trafic macet di mana-mana Menhub mengeluarkan aturan tersebut," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap akan menaati aturan tersebut, lantaran Organda merupakan organisasi di bawah kementerian perhubungan.

"Kami akan coba memenuhi keperluan masyarakat, kami akan berusaha selalu mensupport keputusan menteri perhubungan," katanya. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER