Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok mengatakan wisma atlet untuk Asian Games 2018 tidak jadi dibangun oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Proyek itu akhirnya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Ahok pun menyatakan siap bila desain yang telah dipersiapkan pihaknya diminta oleh pihak kementerian.
"Oleh karena itu, fokus kami adalah pembangunan
light rail transit (LRT) dan velodrome. Kami senang. Soalnya, kalau kami yang bangun, duit kami yang keluar. Kemudian, kalau itu nantinya jadi rusun juga harus kami subsidi," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan bila wisma atlet dialihkan menjadi rusun, pemprov DKI Jakarta harus mengeluarkan sejumlah subsidi serta biaya perawatan. Biaya tinggal di rusun, kata Ahok, maksimalnya hanya Rp 15 ribu per hari karena ditanggung pemprov.
"Per Januari 2016, seluruh penghuni rusun, asal menunjukkan KTP, bisa naik jaringan TransJakarta gratis. Begitu pula dengan yang punya KTP Pulau Seribu, gratis dari biaya kapal sampai ke TransJakarta," kata Ahok.
Adapun, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemda DKI Jakarta, Heru Budi Hartono juga melontarkan hal senada dengan Ahok.
"Jadi yang bangun katanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sebelumnya, DPR sempat menanyakan gedung itu kalau sudah tidak dipakai lagi untuk Asian Games, lalu untuk apa?" kata Heru.
Heru mengatakan pihaknya awalnya sempat tegang ketika mau diberikan tanggung jawab untuk membangun wisma atlet tersebut. Sempat muncul pertanyaan apakah bangunan bisa selesai tepat waktu.
"Mendingan kami buat
venue saja. Misalnya seperti jalan atau lampu. Nanti Kementerian PU-Pera akan bangun wisma atlet di lahan yang sama," katanya.
Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari pertemuan antara Setneg dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
"Saya sih berterima kasih. Karena kalau kami yang bangun, nanti pemda yang harus menyiapkan semua, seperti menyiapkan software-nya, kokinya, pembuka pintunya, parkirnya, valley-nya, resepsionisnya. Waduh pusingnya," katanya.
(rdk/rdk)