Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang dipekerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diwajibkan untuk siap siaga jika muncul genangan air di ruas-ruas jalan di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan para petugas tersebut jangan hanya siap siaga, tapi juga harus menunggu hingga genangan tersebut surut.
Ahok mengatakan, petugas PPSU akan mengoperasikan pompa selama genangan masih ada di ruas jalan di Jakarta. Selama genangan masih ada dan pompa masih bekerja, maka mereka semua harus menunggu sampai selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semua pompa harus ditunggu, PPSU selama hujan juga harus menunggu," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/1).
Sayangnya, Ahok mengungkapkan fakta bahwa petugas PPSU yang ada tidak memiliki peralatan yang mumpuni untuk membantu mengatasi genangan saat hujan datang.
Ditambah lagi Ahok mengaku ada keterlambatan dari pejabat Dinas Tata Air sebelumnya terkait pembersihan sungai penghubung yang menjadikan masih banyak genangan muncul saat Jakarta diguyur hujan cukup deras.
Namun setelah Kepala Dinas Tata Air diganti, lanjut Ahok, barulah beberapa masalah ditemukan dan mulai dicari penyelesaiannya, termasuk masalah pompa yang rusak. "Kami juga sedang mencari agar tali air jangan sampai tersumbat," ujarnya.
Ahok pun menyoroti banjir yang melanda kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, yang menurutnya aneh karena kawasan tersebut dibangun agar tidak terkena banjir. Menurutnya beberapa kontraktor di kawasan tersebut tidak bertanggung jawab dan malah membuat saluran air di sana tertutup sehingga menyebabkan banjir.
Oleh sebab itu, satu-satunya cara untuk mengurangi genangan atau bahkan banjir adalah menggali saluran air agar air bisa terus mengalir dan tidak menggenang.
"Jakarta ini intinya adalah bagaimana semua saluran harus terhubung, makanya kami akan terus menggali," ujarnya.
"Di beberapa daerah memang masih ada genangan tapi jika dibandingkan dulu kondisi sekarang jauh berkurang."
(obs)