Ridwan Kamil Tanggapi Permintaan Pembuatan Pantai Buatan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 06:53 WIB
Menurut Ridwan, pembuatan pantai artifisial sebenarnya bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan di Kota Bandung.
Ilustrasi Pantai Tropis. (Thinkstock/Anna Omelchenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi permintaan pembuatan pantai buatan atau artifisial di Kota Kembang yang disampaikan warga melalui petisi. Ia menuturkan, ia akan mulai memikirkan permintaan tersebut jika petisi ditandatangani oleh 100 ribu warganya.

"Ya saya tantang saja, kalau ada petisinya (ditandatangani) 100 ribu baru dipikirin," ujar Ridwan kepada CNNIndonesia.com di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (4/1).

Menurut Ridwan, pembuatan pantai artifisial sebenarnya bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan di Kota Bandung, meski pada kenyataannya kota tersebut dipenuhi gunung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang memungkinkan berarti yang artificial beach saja. Pantai-pantaian. Kami kan enggak punya pantai. Bandung mah di gunung," katanya seraya terkekeh.
Ridwan pun mengaku maklum dengan permintaan warganya itu. "Hahaha… Orang Bandung mah permintaannya kadang-kadang suka aneh-aneh, karena ingin banyak piknik," ujarnya.

Sebuah petisi berjudul ‘Ridwan Kamil, Buatkan kami Pantai buatan di Bandung!’ telah meramaikan jagat media sosial sejak kemarin. Petisi ini digagas Febby Lorentz yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Bandung Kurang Piknik.
Febby memaparkan beberapa alasan dirinya menggagas petisi ini. Di antaranya adalah kendala jarak dari Kota Bandung, tingkat kepadatan lalulintas saat liburan, dan biaya operasional yang harus dikeluarkan dirinya saat ingin berlibur ke pantai. Kepada CNNIndonesia.com, dia mengaku harus menempuh dua hari bila ingin pelesir ke lokasi semisal Pantai Sawarna di Banten.

Bagi sebagian masyarakat kata Febby hal ini tidak memungkinkan dilakukan. "Karena waktu libur yang dimiliki terbatas. Oleh karena itu Koalisi Masyarakat Kurang Piknik memfasilitasi hal ini," kata Febby.

Merasakan suasana di pantai asli memang berbeda dengan pantai buatan atau artifisial. Namun, menurut Febby, itu merupakan hal subjektif. Alasannya, Bandung katanya dikenal sebagai kota kreatif. Kota ini menurutnya memiliki banyak ahli desain, arsitek, tata ruang, dan lingkungan. "Yang kami rasa mamu membuat desain terbaik dibuat semirip mungkin dengan kondisi asli," ujar dia.

Febby membandingkan pantai buatan Seagaia Ocean Dome di Jepang. Menurutnya, tempat wisata tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembuatan pantai buatan di Kota Kembang-julukan Bandung. "Di lokasi (Seagaia Ocean) suhu udara dijaga agar sesuai dengan kondisi pantai asli," katanya.
Oleh karena itu ia meminta Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung untuk mewujudkan ide pembuatan pantai buatan. Ia memberi contoh bahwa Ridwan yang berangkat sebagai arsitek sedang melakukan perubahan-perubahan baik infrastruktur maupun sistem menuju ke arah yang lebih baik. Ia percaya dengan arsitek papan atas yang dimiliki Ridwan bisa mewujudkan perubahan atau pembangunan di masa yang akan datang. "Menuju Bandung Juara," kata dia.

Febby memberi contoh lokasi yang bisa dibangun pantai buatan di Bandung di daerah Gedebage, Bandung Timur yang akan dibangun pusat perkotaan baru. Wilayah lain yang bisa dijadikan pertimbangan adalah kantor Puslitbang, Jalan Jendral Abdul Haris Nasution.

Ia yakin jika pembuatan pantai buatan ini bisa dibangun maka ‘index of happiness’ warga kota Bandung lebih meningkat lagi. "Dan akan membuat Bandung sejajar dengan kota-kota lain di dunia yang memiliki fasilitas serupa seperti Monaco, Hong Kong, Paris, Berlin, Rotterdam, Toronto, dan Seagaia Ocean Dome di Miyazaki Jepang," kata Febby yang sudah mengantongi 5.593 dukungan. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER