Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyatakan seorang pekerja Olivier Cafe di Grand Indonesia Shopping Town yang mencicipi setetes kopi Wayan Mirna Salihin, langsung merasa sakit saat itu juga. Mirna ialah perempuan 27 tahun yang tewas setelah meminum es kopi Vietnamese di kafe tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, usai Mirna kejang-kejang dan dibawa ke RS, kopi yang ia minum dibawa ke dapur oleh pekerja Olivier Cafe yang juga saksi mata.
Pegawai tersebut, kata Krishna, menuang setetes kopi itu menggunakan sedotan ke telapak tangannya. Satu tetes kopi itu lantas ia cecap. Saat itu juga ada reaksi.
Pegawai kafe itu didera rasa mual selama 30 menit, dan ia kemudian muntah. Selain itu, pegawai tersebut juga merasa badannya kebas atau kaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saksi mencicipi setetes kopi Mirna dan merasa kebas, mual, muntah,” kata Krishna.
Berdasarkan reaksi hebat atas satu tetes saja kopi yang disesap Mirna, kata Krishna, polisi lantas menyimpulkan “Kopi itu diduga mengandung sesuatu.”
Benar saja, hasil uji forensik awal dari Tim Pusat Laboratoriun Forensik Markas Besar Kepolisian RI menunjukkan kopi Mirna mengandung zat korosif jenis sianida yang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
“Penyebab utama kematian Mirna bukan karena kerusakan lambung tanpa sebab. Namun diduga ada zat korosif,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak.
Meski kematian Mirna diduga tak wajar, polisi menegaskan hal itu harus dibuktikan lewat analisis ilmiah terhadap sampel lambung, hati, dan empedu Mirna. Kandungan kopi pun harus diteliti lagi. (Simak terus perkembangan kasus ini dalam Fokus:
KOPI MAUT MIRNA)
Polisi pun mesti melakukan rekonstruksi kornologi kejadian, serta mencocokkan sejumlah alat bukti untuk mengetahui apakah kematian Mirna mengandung unsur pidana atau tidak.
Di Olivier Cafe Grand Indonesia pagi ini, Senin (11/1), Tim penyidik
Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Kepolisian RI melakukan prarekonstruksi perkara.
Kronologi tewasnya MirnaMirna yang merupakan warga Sunter, Jakarta Utara, datang ke Olivier Cafe, untuk bertemu dua rekannya, H dan S.
Rekan Mirna, S, datang lebih dulu sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung memesan minuman untuk dia, Mirna, dan seorang rekan lain, H.
S memesankan kopi Vietnamese untuk Mirna, dan dua minuman lain, Cocktail dan Fashioned Fazerac, untuk dia sendiri dan H.
Minuman Mirna datang paling akhir, sekitar 40 menit setelah minuman S dan H tiba. Tak berapa lama setelah minumannya datang, Mirna langsung meminum minuman itu.
Namun baru sedotan, Mirna mengeluh sakit. Ia kejang-kejang hingga akhirnya dibawa ke klinik yang berada di mal tersebut untuk mendapatkan penanganan medis.
Mirna kemudian dipindahkan ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, untuk mendapat penanganan medis lebih intensif. Namun nyawanya tak tertolong.
(agk)