Keluarga Allya Minta Polisi Bisa Hadirkan Dokter Randall

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2016 21:35 WIB
Keluarga Allya Siska (33) meminta polisi bisa menghadirkan Randall Cheffarty, dokter Klinik Chiropractic First yang saat ini diketahui berada di luar negeri.
Iliustrasi Chiropractic. (Thinkstockphotos.com/Lisa F. Young)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Allya Siska Nadya (33) meminta polisi bisa menghadirkan Randall Cheffarty, dokter Klinik Chiropractic First yang saat ini diketahui berada di luar negeri. Randall dilaporkan setelah Allya tewas usai menjalani terapi di Klinik Chiropractic First, Agustus 2015 lalu. Randall adalah dokter yang saat itu menangani Allya di klinik tersebut.

Kuasa hukum keluarga Allya, Rosita P Radjah mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari penyidik, Randall telah mangkir dua kali dari panggilan pemeriksaan.

Pada panggilan pertama, Randall diwakili oleh kuasa hukumnya yang meminta penundaan pemeriksaan.

"Panggilan kedua dilakukan pada bulan November 2015, dr Randall sudah resign. Panggilan terhadap dr Randall terjadi saat dia masih Chiropractic," kata Rositadi Jakarta, Jumat (8/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosita juga berharap kantor Pusat Chiropractic First yang ada di Indonesia dan Singapura mau membantu Kepolisian untuk mengahadirkan Randall. Pasalnya, berdasarkan hasil penyelidikan, Randall diketahui telah meninggalkan Indonesia setelah dirinya dilaporkan ke polisi.

Lebih lanjut, Rosita juga mengkritisi pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam perizinan terhadap keberadaan praktik klinik dari luar negeri yang beroperasi, serta dokter asing yang bekerja di Indonesia.

"Ini juga menjadi perhatian bahwa pengawasan terutama terhadap tenaga asing masih kurang. Ini juga jadi pelajaran Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan untuk mengawasi keberadaan dokter asing di Indonesia, khususnya di Jakarta," ujar Rosita.

Rosita kembali menceritakan kembali kronologi kematian Allya. Menurutnya berawal dari penawaran yang terapi tulang belakang Klinik Chiropractic First pada 5 Agustus 2015 lalu.

Klinik tersebut menawarkan sejumlah promosi pengobatan dengan jaminan dapat menyembuhkan sakit yang diderita Allya. Allya memilih promo terapi sebanyak 40 kali dengan harga yang telah ditetapkan oleh klinik tersebut.

Keesokan harinya, Allya yang memiliki rekam medis penyakit tulang pada bagian leher lantas mengikuti pengobatan di klinik tersebut. Ditemani sang Ibu, Allya berkonsultasi dengan dr Randall yang saat itu menanganinya. Randall mengatakan, karena Allya akan ke luar negeri pada pertengahan Agustus 2014 lalu, terapi bisa dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari.

"Kurang lebih lima menit saat terapi, ada gerakan-gerakan pengobatan yang membuat Ibunya syok," ujar Rosita.

Rosita mengatakan, terapi tersebut dilakukan pada pukul 14.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Selesai terapi, Allya bersama Ibunya lantas kembali ke rumahnya. Hingga pada tengah malam, Allya mengeluh sakit yang sangat luar biasa pada bagian lehernya dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Setibanya di RS Pondok Indah, Allya kemudian dirujuk ke unit gawat darurat untuk mendapat penanganan medis. Namun, RS Pondok Indah menyatakan Allya meninggal pada hari Jumat (7/8) pagi, setelah berbagai cara dilakukan RS untuk menyelamatkan nyawanya.

"Keluarga sangat terpukul atas kematian Allya. Hal ini tidak diinginkan. Allya datang tujuannya bukan untuk hal yang lain. Hanya satu untuk sehat," kata Rosita. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER