Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku sinyal merapatnya Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar ke dalam koalisi pemerintah tidak membuatnya khawatir kursi partai-partai Koalisi Indonesia Hebat di dalam kabinet akan berkurang. Ia menekankan, partainya lebih mempriotitaskan kepentingan nasional daripada kelompok.
"Saya pikir kawan-kawan di KIH sepakat dengan NasDem bahwa kepentingan yang kita dahulukan adalah kepentingan nasional, bukan kepentingan kelompok," ujar Paloh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).
Paloh menjelaskan, jika permasalahan bangsa sudah sangat kompleks dan besar seperti sekarang ini, maka diperlukan konstruksi dan cara berpikir tentang bagaimana agar menjaga pemerintahan dan stabilitas di bidang politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak, pemerintah akan sulit juga merencanakan berbagai macam pikiran, gagasan, kebijakan, kalau tidak mendapatkan dukungan
check and balance dari lembaga institusi legislatif kita," katanya.
Ia pun mengapresiasi dan menghargai langkah Presiden Joko Widodo yang mengundang dua kubu yang tengah berkonflik dari PPP dan Partai Golkar. Menurutnya, hal itu adalah ajakan yang cukup simpatik untuk kedua pihak dari kedua partai.
Paloh menekankan, tidak ada jalan keluar yang terbaik bagi PPP dan Partai Golkar selain rekonsiliasi dan bermusyawarah sehingga bisa mengatasi masalah dan memperkecil perbedaan.
"Terlalu besar harapan masyarakat untuk melihat ada suasana kebatinan yang bagus, tidak terbuang energi pecuma karena polemik di antara kita. Pemerintahan ini memerlukan dukungan para pihak, termasuk institusi partai-partai politik yang solid, bukan yang terpecah belah," katanya.
Menurut Paloh, pemerintah mengharapkan agar PPP dan Partai Golkar bisa menjadi partai yang tidak berkonflik dan solid. "Kalau memberikan dukungan kepada pemerintah, tentu dukungan itu akan diterima dari semua pihak," ujarnya.
(bag)