Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution menyampaikan para pelaku teror selalu mengincar titik-titik lemah untuk diserang. Hal itu karena niat mereka untuk menyerang selalu muncul.
Hal itu juga, menurutnya, yang membuat teroris melakukan penyerangan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1) siang tadi.
"Saya sering menyampaikan (kalau) mereka seringkali mengatakan ada niat, tinggal ada kesempatan atau tidak. Akan ada 'konser', itu sudah niat. Itu kami akan antisipasi supaya tidak kondisi sepi. Di situ mereka ada," ujar Saud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Saud menjelaskan, tim BNPT bersama Detasemen Khusus (Densus) 88, Laboratorium Forensik (Labfor), intelijen, dan pihak lainnya tengah menangani kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saud berpendapat, semua target teroris tergantung pada kesempatan yang ada.
"Di mana berbuat, target itu mana yang memungkinkan penyerangan. Di sini ada pos polisi dan di Starbucks ada orang sarapan sedang makan. Di situ mereka beraksi," katanya.
Saud menjelaskan para teroris sudah berniat untuk menyerang dan melihat hari ini ada kesempatan untuk melakukan itu di Sarinah. Ia mengaku terus mengejar dan meminta aparat pengamanan di lapangan untuk menggunakan seragam terbuka agar lebih waspada.
"(Para teroris) mencari titik lemah. Kami luas sekali wilayahnya, kami sudah berupaya," ujarnya.
Saud pun belum berkesimpulan bahwa pelaku teror ini merupakan jaringan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS).
"Kami belum bisa tafsirkan sejauh itu, karena ini masih dalam tahap pengolahan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan seluruh kondisi di Jakarta dan daerah lainnya dalam keadaan aman, pascaledakan di MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Semua keadaan dapat diselesaikan. Masyarakat tenang, aparat TNI, polisi, intelijen masih terus mengejar," kata Luhut di Jakarta.
Luhut menolak jika serangan ini terjadi karena minimnya informasi yang dimiliki pemerintah, dalam hal ini aparat juga Badan Intelijen Negara (BIN). Menurutnya, hal semacam ini bisa terjadi dimana saja, dan tidak kemudian saling menyalahkan.
"Banyak contoh, Paris, Mumbai, New York, hal sama bisa terjadi disini. Kami fokus penyelesaian ini, tidak ada yang kecolongan sana-sini. Semua terkendali dengan baik," jelanya.
Luhut memastikan lima teroris ditembak mati dalam insiden tersebut, dan menyebabkan korban dari pihak masyarakat dua orang tewas. Pemerintah melakukan semua upaya untuk terus memastikan keamanan, termasuk memburu sisa-sisa kelompok teroris.
(utd)