Sisi Lain Usai Bom Guncang Jakarta

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 02:17 WIB
Ketika ketegangan pasca aksi terorisme mereda, Jakarta berangsur pulih. Ada yang bergegas pulang, ada juga yang malah pelesir di lokasi kejadian.
Warga berkerumun di kawasan Sarinah-Thamrin untuk memantau kejadian. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak sampai 12 jam pasca aksi teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, suasana ibu kota berangsur pulih kembali. Di jalan utama Sudirman pun orang-orang yang pulang dari kantornya terlihat ramai menunggu bus atau angkutan lainnya yang mengantar mereka pulang.

Tapi, tetap saja kondisinya memang tak seramai biasanya. Hal ini terlihat dari gerobak atau sepeda pedagang kali lima yang absen berjejer di trotoar.

Di sisi lain, pengamanan terlihat diperketat. Di kawasan Ratu Plaza sampai dengan Plaza Senayan terlihat lebih banyak petugas keamanan yang berjaga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbatasan antara Ratu Plaza dan Plaza Senayan yang biasanya tak dijaga petugas pun, mendadak ditongkrongi oleh tiga orang petugas keamanan. Tak cuma melihat keadaan, mereka bahkan memeriksa beberapa orang yang terlihat membawa banyak barang.

Salah satu pria yang membawa kantong plastik besar diminta untuk membuka barang bawaannya. Setelah diketahui barang itu tidak membahayakan, petugas mempersilakannya untuk lewat.

Di Plaza Senayan pengamanan juga terlihat diperketat. Menyusul adanya isu bahwa teror akan mengincar pusat perbelanjaan.

Joko Susilo, seorang petugas keamanan sempat bercerita kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/1), bahwa petugas keamanan diminta memperketat penjagaan hari ini. Mereka harus bekerja ekstra untuk mengamati setiap pengunjung yang masuk ke dalam mal.

Semua petugas pun diminta bekerja lebih panjang dari jam kerja biasanya. Joko yang sudah bekerja sejak pagi hari, sekitar pukul 06.00, hari ini harus lembur sampai pukul 22.00 WIB.

"Yang piket pagi semuanya diperpanjang. Saya dari pagi belum pulang. Capek sih, namanya kewajiban bagaimana lagi," kata dia.

Begitu juga dengan petugas yang bekerja siang hari. Mereka harus berjaga lebih lama sampai kondisi dirasa kondusif.

Tetap Mencari Uang

Sementara para petugas keamanan bekerja lebih keras akibat adanya teror, orang-orang yang bekerja 'di jalanan' sama sekali tidak menghentikan aktivitasnya.

Hendra, seorang supir ojek online tetap memacu motornya membelah ibu kota untuk mencari nafkah buat keluarganya di rumah.

Saat awal teror dimulai, sebenarnya Hendra berada di sekitar kawasan Thamrin. Ia hendak mengantarkan penumpangnya ke Mangga Dua. Namun, kala itu ia tidak mengetahui adanya aksi teror di Thamrin karena ia menggunakan rute di sekitar Kebon Kacang.

"Saya cuma sempat lihat memang ada polisi lari-larian, tapi tidak tahu ngapain," kata dia.

Setelah sampai di Mangga Dua dan mengangkut penumpang berikutnya, Hendra baru mengetahui kalau di Thamrin ada aksi teror.

"Saya dapat penumpang yang mau ke daerah Sudirman, katanya mau naik Busway tidak bisa jadi dia naik ojek," ujarnya.

Hendra pun mengaku tidak takut terhadap aksi teror yang telah terjadi itu. Padahal kabar yang beredar mengatakan kalau sang peneror masih beredar di jalanan.

"Saya tidak takut, biasa saja. Namanya mati ya sudahlah. Malah saya pengen lihat (kondisi tempat kejadian) tapi tidak boleh," kata Hendra. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER