Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri malam ini, Kamis (14/1), meningkatkan perburuan teroris yang diduga terkait aksi penembakan dan serangan bom di Sarinah, Thamrin.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan meski lima pelaku sudah dilumpuhkan, bisa jadi masih ada pelaku lain yang melarikan diri.
"Mungkin bisa lebih dari lima (pelaku)," kata Anton. "Karena mereka berpakaian preman bisa saja bercampur dengan masyarakat."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memastikan itu, lanjutnya, polisi kini sedang mendalami rekaman CCTV. Tindakan ini juga dilakukan sekaligus untuk memastikan peran setiap pelaku teror yang sudah dilumpuhkan.
Operasi tim antiteror, kata Anton, dilakukan secara selektif sesuai dengan prioritas. Polisi mencari orang-orang yang diduga kuat memang terlibat dengan serangan.
Walau demikian, Anton tidak bisa menyebutkan lebih detail soal operasi ini. Hal tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan pelaku menghilang dari pantauan.
"Sasaran dan tujuan tidak bisa kami sebutkan. Ada di Jawa ada di luar Jawa," kata Anton.
Empat ledakan terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, sekitar pusat perbelanjaan Sarinah siang tadi. Dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan dan baku tembak.
Kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Polisi juga menduga serangan memang dilakukan kelompok militan tersebut. Di balik teror ini, diduga ada seorang warga Indonesia bernama Bahrun Naim yang mengendalikan gerakan dari Suriah.
(ags)