Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter mengguncang Pulau Buru dan Ambalauw pada Minggu sekitar pukul 08.22 WIT, membuat warga panik dan berlarian keluar rumah.
"Lokasi gempa terletak pada posisi 3,8 Lintang Selatan dan 127,28 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Maluku Kustoro di Ambon, Minggu.
Pusat gempa terletak sekitar 63 km Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru dan 98 km timur Namrole, Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tidak berpotensi terjadi tsunami, getaran gempa di Kota Namlea dan Kota Namrole serta Pulau Ambalauw terasa 3 skala Modified Mercalli Intensity (MMI) sehingga membuat warga panik.
Getaran gempa juga terasa di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku, berkekuatan 1-2 skala MMI.
Menurut Kustoro, BMKG telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku.
Sejauh ini belum dilaporkan ada kerusakan bangunan.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD di Namlea dan Namrole, tetapi mereka belum bisa memastikan apakah ada kerusakan bangunan ada atau tidak," kata dia.
Sementara itu gempa tektonik di Kota Ambon terasa di bangunan-bangunan tinggi seperti Swiss Bell Hotel dan MMC, terutama pada lantai delapan dan lantai sepuluh.
Warga Ambaluw, Ramly, mengaku panik ketika gempa bumi mengguncang wilayah itu, sejumlah warga bahkan berlarian keluar rumah.
"Gempa seperti ini pernah terjadi pada tahun 2014, tetapi tidak sekuat yang dirasakan hari ini dan ada beberpa rumah warga yang mengalami kerusakan," katanya.
(antara)